Hadiri Rakor Karhutla di Istana Negara, Sekda: Inhil Harus Bebas Asap

Kamis, 26 Januari 2017

Sekda Inhil, Said Syarifuddin bersama Kapolres

INHILKLIK.COM, JAKARTA – bupati yang diwakili sekda inhil  menghadiri Pengarahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Tahun 2017, di Istana Negara Jakarta, Senin, 23 Januari 2017.

Sekda inhil menyatakan komitmennya untuk membebaskan inhil dari bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, inhil berharap dukungan semua pihak, terutama masyarakat yang tinggal di sEkitar wilayah pertanian dan perkebunan.

“Tahun lalu alhamdulillah asap jauh berkurang di inhil , ini tentu karena semua bekerja melakukan pencegahan dini,” ucap sekda.

Sekda menyatakan bahwa sejak awal tahun pihaknya telah berupaya mengantisipasi terjadinya karhutla.

Pemerintah telah dan terus melakukan sosialisasi pentingnya pencegahan karhutla kepada masyarakat.

Jika semua pihak komit dan bahu-membahu melakukan antisipasi, sekda optimis target Riau bebas asap pada 2017 bisa tercapai.

"Masyarakat harus menyadari bahwa membakar hutan terutama untuk membuka lahan sebenarnya sangat merugikan," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pengarahan mengingatkan agar pada 2017 kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah harus diminimalisir. Upaya antisipasi, tegasnya, harus ditingkatkan. "Kita semuanya harus antisipasi, antisipasi jangan sampai peristiwa kebakaran 2015 lalu terulang kembali," tegasnya.           

Jokowi mengatakan, kebakaran lahan dan hutan di 2015 lalu menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Saat itu, dampak kebakaran tidak hanya menekan angka pertumbuhan ekonomi tapi juga mempengaruhi sektor penerbangan.   

"2015 kita mengalami kerugian. Kalau dihitung-hitung, dampaknya ke urusan pembatalan penerbangan, dampak karena perkantoran yang libur, dampak karena aktivitas ekonomi yang berhenti mencapai angka yang tidak sedikit sekitar Rp 220 triliun kurang lebih. Itu angka yang sangat besar sekali," sebut mantan Walikota Solo itu. 

Di sisi lain, kesehatan warga juga ikut terganggu akibat kebakaran lahan dan hutan tersebut. Berdasarkan data yang diterima Kepala Negara, ada 504.000 orang terutama anak-anak yang terkena ISPA. Dampak lain, lanjut dia, hilangnya habitat keragaman hayati kita.

"Ini (hilangnya habitat keragaman hayati) juga dampak yang tidak bisa dihitung secara ekonomi. Besar sekali," ujar dia lagi.           

Sementara hutan yang rusak akibat kebakaran hutan tercatat mencapai 2,6 juta hektare. Per Desember 2016, luas kebakaran hutan dan lahan mengalami penurunan. Tercatat, lebih rendah 83,21 persen dibandingkan 2015. 

"Turun sangat drastis sekali, ini karena antisipasi karena cegah, pencegahan yang kita lakukan bersama-sama," kata Jokowi.        

Karena itulah, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak yang dianggap telah bahu membahu mencegah kebakaran lahan dan hutan. Mulai dari perangkat desa, Babin Kamtibmas, Polsek, Koramil, Kodim, hingga ke jajaran Polda.         

"Karena kerja sama itu sehingga hotspotnya turun 83 persen, sebuah penurunan yang sangat deras sekali. Dan kita ingin tahun ini betul-betul bisa mencegah agar presentase itu kita tekan lagi menjadi hilang dan pada posisi betul-betul bisa 100 persen turunnya," pungkas dia.

Dalam rakor ini Nampak hadir Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil, dan sejumlah menteri terkait. Nampak juga Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnaen, Bupati Rohil Suyatno, Bupati Pelalawan HM Harris, Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Wakil Bupati Siak Alfedri, Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi, Walikota Dumai Zulkifli AS, Kepala Dinas LHK Riau Yulwiriaty Moesa, Kabag Humas Pemprov Riau Erisman Yahya dan sejumlah Kapolres di Riau. (ADV)