KPU Prediksi Fenomena Paslon Independen Berlanjut di Pilgubri

Senin, 20 Februari 2017

Ilustrasi (Foto/Merdeka)

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Pasangan Calon (Paslon) perseorangan atau independen di Pilkada Pekanbaru dan Kampar cukup menyita perhatian banyak pihak. Selain berhasil lolos karena mampu memenuhi syarat dukungan KTP masyarakat,  tetapi juga berhasil meraih suara cukup tinggi,  bahkan ada yang mengalahkan suara paslon yang diusung partai.

Komisioner KPU Riau, Ilham Yasir menyatakan,  tampilnya pasangan independen di Pilkada di Riau untuk pertama kalinya ini,  cukup fenomena. "Ini cukup fenomena dan mengejutkan.  Untuk Pilkada Pekanbaru dan Kampar perolehan suara paslon Independen cukup tinggi," ujarnya.

Di Pilkada Kampar kata Ilham, pasangan Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto berhasil mendulang 32,58 persen atau 101.906 suara. Sementara diposisi kedua diikuti paslon Independen Rahmad Jevary Juniardo - Khairuddin Siregar dengan raihan 92.954 suara atau 29,71 persen.

Sementara di Pilkada Pekanbaru, berdasarkan perhitungan tingkat PPK oleh KPU, paslon petahana Firdaus-Ayat unggul dengan 92.384 suara atau 32,99 persen.Sementara paslon independen Herman Nazar-Defi Warman meraih 45.956 suara atau 16,41 persen.

"(Pilkada) Pekanbaru ini cukup mengejutkan juga,  karena independen mampu meraih suara cukup tinggi.  Di Kampar juga paslon jalur independen bisa meraih suara terbanyak kedua. Bahkan perolehan suaranya mengalahkan pasangan yang diusung partai, " tegasnya. " paparnya.

Fenomena ini kata Ilham,  bisa berlanjut di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 mendatang. "Ini bisa berlanjut di Pigubri 2018. Karena persyaratan untuk calon independen lebih mudah, " tukasnya.

Ditambahkan Ilham,  keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon perseorangan merupakan angin segar bagi calon independen yang tidak mendapatkan partai.

Pasalnya,  dalam putusan Mahkamah mengatur bahwa syarat dukungan calon perseorangan harus menggunakan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) di pemilu sebelumnya, bukan jumlah keseluruhan masyarakat di suatu daerah.

"Tidak hanya di Riau,  tampilnya pasangan calon perseorangan ini hampir terjadi diseluruh daerah di Indonesia. Jadi ini kedepan pasti akan lebih banyak," tutupnya.(MC Riau)