Haryono Akan Perkenalkan Suku Laut yang ada di Inhil ke Negara Jepang

Jumat, 22 September 2017

Haryono Seri Bijawangsa.

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Gaung keberadaan orang laut yang pernah jaya di masa lalu terus didengung-dengungkan oleh Lembaga Adat Budaya dan Bahasa Orang Laut Indonesia (LABBOLI). Berbagai usaha terus dilakukan walau tidak sedikit kendala yang mereka temui.

Untuk tahun ini, ada yang sedikit berbeda dengan dengung keberadaan Orang Laut yang pusat kebudayaannya saat ini berada di Kabupaten Indragiri Hilir.

Walaupun demikian pusat LABBOLI berada di Ibu kota Provinsi Riau Pekanbaru sehingga mudah dijangkau media dan setiap orang yang tertarik dengan Orang Laut, namun terkendala biaya untuk sampai ke Indragiri Hilir, tepatnya di 12 desa di Indragiri Hilir yang pusatnya berada di Concong Luar (Desa Panglima Raja).

Dengung kali ini adalah "Orang Laut Go International" tidak main-main, Presiden Orang Laut, Haryono Seri Bijawangsa langsung memulai debutnya ke "negeri matahari terbit".

“saya mendapat undangan langsung dari negeri sakura tersebut untuk memperkenalkan budaya orang laut, jadi konteksnya bukan LABBOLI yang datang memperkenalkan, tetapi kami diundang untuk memperkenalkan sejarah dan budaya Orang Laut di Jepang," kata Haryono Seri Bijawangsa.

Disambungnya, tentu masa Ia selama 10 hari di sana adalah kesempatan diharap terus berlanjut dengan kerjasama yang menguntungkan bagi Orang Laut itu sendiri.

"Apakah itu nantinya berupa kerjasama dalam hal pendidikan ataupun usaha-usaha perikanan, tentu dalam hal ini kita tidak lepas dari koordinasi dengan pemerintah Republik Indonesia baik Pusat, Provinsi bahkan Kabupaten Indragiri Hilir," ungkapnya.

“Yang terpenting dalam hal ini kerjasama sudah terjalin dimana pada awal September 2017 lalu ada 12 orang dari Jepang datang mengunjungi masyarakat Suku Laut dengan Program Summer School. Mereka berada di sana selama 7 hari dengan kegiatan berkunjung ke kediaman Bupati Indragiri Hilir," katanya.

Dalam pertemuan itu kemudian dilanjutkan pada pengenalan budaya dan aktivitas suku laut. "Jadi kedatangan saya ke Jepang adalah hasil dari laporan tim Jepang yang telah lebih dahulu pulang ke negaranya dan menyampaikan beberapa temuan mereka tentang budaya orang laut. Undangan ini terkait pertemuan secara langsung, dalam hal ini saya difasilitasi oleh Haruka Suzuki dari Kyoto University dan Fumiko Furukawa dari Kobe University," paparnya.

“Apa pun hasil tetap koordinasi ke pemerintah, karena ini terkait hubungan antar negara. Keberangkatan saya pun telah diketahui Sekdakab Inhil, Kadis Kebudayaan Provinsi Riau serta Kadis Pariwisata Provinsi Riau. Kemudian Kement rian Perikanan dan Kelautan RI juga telah mengetahui kegiatan ini, begitu juga kampus tempat saya mengajra," ujarnya.

“Jadi ini adalah langkah besar untuk membuka mata dunia akan keberadaan Orang Laut yang dahulu pernah jaya, seperti terlupakan namun ternyata masih ada di sebuah titik dibumi ini,” ungkapnya.

Presiden berada di Jepang mulai Ahad, 24 September 2014. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantanya Ketua Dewan Kehormatan Penasehat LABBOLI PRj. Suharni Seri Bijawangsa, Hassanudin dan Wakil Presiden LABBOLI Suhaimi. Tidak juga lupa kepada Tim Muhammad Sayuti, Abdul Aziz, Joni Iskandar, Eri, Melly dan Anggi.(ard)