Cacing Parasit di Tubuh Ikan Makarel Kaleng, Ini Diduga Penyebabnya

Ahad, 08 April 2018

Internet.

INHILKLIK.COM -  Kasus adanya penemuan cacing parasit pada ikan makarel kaleng membuat publik mulai ragu mengkonsumsi produk tersebut. Disinyalir ikan makerel dikemas dalam kondisi tidak higienis. Akan tetapi hal itu diklaim bukanlah sebuah masalah oleh pihak terkait.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo menduga, banyaknya ditemukan cacing parasit diduga dipicu oleh ledakan populasi cacing-cacing anisakis itu sendiri pada musim tertentu. Populasi itu terdapat di perairan, tempat ikan-ikan itu ditangkap.

Menurutnya keberadaan cacing dalam ikan-ikan impor itu baru terjadi akhir-akhir ini. “Ini prediksi saya, patut diduga ada ledakan populasi cacing Anisakis di suatu perairan dan waktu tertentu,” ujar Nilanto di Jakarta, Jumat (6/4).

“Kami (KKP) pun belum tahu apa penyebabnya cacing anisakis ini populasinya meledak,” tambahnya.

Nilanto melihat perubahan musim dan keseimbangan ekosistem laut yang ekstrem bisa jadi penyebab meledaknya populasi cacing tersebut. Sehingga, jumlah cacing yang parasit di tubuh ikan makarel semakin banyak dan masih tersisa di tubuh ikan yang telah melalui proses pengolahan.

“Prediksi saya sederhana, perubahan cuaca yang drastis, musim hujan terus menerus atau kemarau panjang. Keseimbangan ekosistem berubah, salah satu organisme yg meledak populasi, salah satunya cacing Anisakis,” jelasnya.

Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Ady Surya menambahkan, berdasarkan pada temuan-temuan yang ada, cacing bisa menjadi momentum bagi produsen ikan makerel lokal untuk memperbaiki kualitas produknya.

Pihaknya berjanji, ke depan akan bekerja sama dengan KKP dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperketat pengawasan ikan-ikan makerel beku dari importir sebelum diolah ke kemasan kaleng.

“Itu kami lakukan dengan cara pengawasan ekspor supaya hubungan bisnis antarnegara ini tetap terjalin dengan baik, karena ini bisa diatasi,” kata Ady dalam kesempatan yang sama.

Walaupun begitu, Ady dan produsen di APIKI tidak akan menghentikan impor produk dari negara-negara yang selama ini telah menyuplai ikan makerel beku.

Dirinya berinisiatif akan menjalin komunikasi dengan para importir agar lebih selektif dalam memilih wilayah tangkap ikan makarel yang kemudian diimpor ke Indonesia.

“Bukan mengatasi cacing dari negara tertentu, tapi melarang, menangkap di daerah-daerah yang musim tertentu yang bisa menimbulkan parasit cacing,” pungkasnya. (*)
 

Sumber : Pojoksatu.id