Nasib Petani Kelapa Inhil Berada di Titik Nadir

Rabu, 11 April 2018

Oleh: Riski Ananda (Pablo)

Ketua GMNI Cabang Pekambaru

 

Padah tahun 2015 kawan-kawan di Inhil menggelar aksi penolakan atas program "resi gudang" yang di agungkan pemerintah daerah, pada saat itu hampir semua elemen mendukung, karena mimpi yg dijanjikan dari program ini sangat luar biasa, petani kelapa akan sejahtera. tapi tidak dengan sebagian kecil kelompok mahasiswa, hasil kajian program "resi gudang" akan merugikan petani kelapa, kawan-kawan menggelar aksi penolakan, aksi penolakan itu di pandang negatif oleh banyak pihak, termasuk para elit yg ada di parlemen bahkan aksi itu sempat berakhir ricuh. dan pada akhirnya program itupun tidak tahu muaranya kemana.
2 tahun berlalu mimpi indah itu hanya menjadi sekedar mimpi. Petani masih kesulitan hidup!

Lalu pada tahun lalu kawan-kawan kembali menggelar aksi penolakan terhadap kegiatan "Festival Kelapa" yang menelan cukup banyak anggaran namun sangat minim dampaknya terhadap petani kelapa.

Aksi ini juga kembali mendapat respon nyinyir berbagai pihak, tapi kawan-kawan tetap lanjut menggelar aksi sebagai upaya menegur pemerintah bahwa yang di butuhkan petani bukanlah festival, melainkan petani membutuhkan solusi jangka panjang. 


Ini juga sebagai upaya menunjukan kepada petani kelapa di Inhil bahwa masih ada kelompok mahasiswa yang berani menyuarakan kepentingan petani kelapa, walaupun tidak sedikit tekanan yang di rasakan.

Dan hari ini, Petani kelapa di inhil sedang menjerit, harga kelapa anjlok menyentuh harga terendah, celakanya ini terjadi ketika bulan ramadhan sudah semakin dekat, dibulan ramadhan harga kebutuhan pokok juga akan melonjak tinggi, inhil merupakan daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Provinsi Riau.


Di tambah lagi sebentar lagi musim anak-anak masuk sekolah maka kebutuhan masyarakat semakin besar.

Atas dasar itu kawan-kawan akan kembali melakukan aksi demonstrasi untuk medesak pemerintah daerah agar proaktif dan segera mencarikan solusi terhadap persoalan yang saat ini di hadapi petani kelapa di inhil.

Pernyataan ini saya buat sebagai bentuk upaya menangkis isu bahwa gerakan yang dibangun ditumpangi kepentingan poltik tertentu karena Inhil sedang dalam suasana pilkada.

Saya termasuk orang yang mengikuti sejak awal gerakan yang dibangun kawan-kawan juang di Inhil untuk memperjuangkan nasib petani kelapa disana, dalam beberapa kunjungan organisasi saya ke inhil, saya jug terlibat diskusi terkait petani kelapa di inhil, jadi sangat kejam jika hari ini ada kelompok yang manganggap perjuangan kawan-kawan disana di tumpangi kepentingan politik, karena perjuangan ini sudah di lakukan jauh-jauh hari.

Bahkan jika bisa memilih kami lebih memilih pilkada di inhil itu di tunda saja.


Bagi kami nasib petani kelapa lebih menjadi prioritas dibandingkan pilkada.

selaku ketua DPC GMNI Pekanbaru saya mendukung perjuangan kawan-kawan di inhil.


Secara oraganisasi kami juga akan melakukan konsolidasi  dan melaksanakan aksi solidaritas jika memang perjuangan kawan-kawan disana menemui hadangan.

Persoalan yang dialami masyarakat Inhil juga masalah kita semua.


Tetap semangat bung dan sarinah!
Tuhan bersemayam di gubuk simiskin!

Panjang Umur Perjuangan!
Merdekakan!!