Cerita Langkap Oknum Pendeta Bunuh Gadis Jemaat GSRI di Kamar Mandi

Sabtu, 02 Juni 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Peristiwa pembunuhan Rosalia Cicimaretini Siahaan alias Rosa (22), jemaat Gereja Sidang Rohulkudus Indonesia (GSRI), diketahui setelah para tetangga setelah mendengar jeritan dari belakang gereja.

“Eh kenapa itu ribut-ribut,” teriak warga yang tinggal berdekatan dengan gereja kala itu. Namun, dari dalam gereja, terdengar suara pria menjawab, “Kucingnya itu!” Mendengar jawaban dari dalam, warga pun meninggalkan gereja dan kembali ke rumah.

“Pergi lah kami,” kata seorang pensiunan polisi, yang warga sekitar gereja. Sebut dia, tak lama berselang, mereka kembali dikagetkan kedatangan keluarga Rosalia, Teti, yang tinggal di Gang Pendidikan di seberang gereja.

“Datang kakak korban, Teti,” kata dia lagi. Teti yang merasa curiga, memanggil Rosalia yang siang itu diketahui berada di dalam gereja dari balik pagar, untuk mencoba memastikan adiknya masih di sana.

“‘Mana kau Rosa?’ katanya. Tapi nggak ada jawaban,” sebut warga. Kembali dari dalam gereja, terdengar suara pendeta AS yang menyahut. “Dia di kamar mandi,” sebut sang pendeta seperti ditirukan warga seperti dilansir Metro24jam.com.

Setelah menunggu lama dan tetap tak melihat Rosalia, Teti pun memberanikan diri masuk ke lokasi gereja dengan memanjat pintu pagar yang siang itu dalam posisi terkunci.

“Si Teti lalu manjat pagar dan mencari korban,” kata warga itu lagi. Begitu Teti berada di halaman gereja, tiba-tiba keluar pendeta AS keluar. Saat itu, Teti sempat menanyakan, “Kok lama kali?” dan dijawab “Bentar lah!” Anehnya, setelah membuka pintu pagar, pendeta itu pergi meninggalkan gereja. Bahkan salah seorang warga bermarga Sihombing sempat menegur sang pendeta.

“Ditanya kawan ku Sihombing sama pendeta itu, ‘Mau kemana Pak?’ Dijawab dia, ‘Mau beli nasi!’” jelas warga itu lagi. Tak lama setelah sang pendeta pergi, Teti tiba-tiba terdenar menangis dan berteriak-teriak, sembari mengatakan Rosa sudah tak bernyawa di dalam kamar mandi.

“Rosa bilang ditemukan di kamar mandi masih,” kata dia lagi. Saat ditemukan korban masih mengenakan baju. Tapi ia tak bisa memastikan seperti apa kondisi korban saat ditemukan.

“Ya tahunya di kamar mandi korban ditemukan. Masih mengenakan baju,” kata pria itu lagi sambil menunjukkan kamar mandi. Kamar Mandi Tengah Mendengar ada jemaat yang tewas di gereja, warga pun segera berduyun-duyun mendatangi lokasi.

“Korban ditemukan di kamar mandi yang berada di sudut,” sebut warga diamini warga lainnya dikutip dari laman riausky.

Selain dua kamar mandi, satu ruangan lagi yang diapit dua kamar mandi dan saat ini kedua kamar mandi telah di police line petugas kepolisian.

Sementara itu, di rumah petak, tepatnya kediaman Teti, salah seorang keluarga korban mengatakan, korban setiap akhir pekan selalu berada di gereja selepas pulang kerja.

“Hari Sabtu, dia memang sering ke gereja, melakukan bersih-bersih,” kata suami Teti. Rosa diketahui karyawan kerajinan rumah tangga yang memproduksi gagang sapu. “Dia bekerja di UKM kerajinan gagang sapu,” kata teman korban di depan gereja.

Warga yang tinggal sekitar gereja, membantah korban anak angkat pendeta. “Bukan anak angkat,” terang warga. Tapi warga membenarkan, korban selama ini tinggal bersama pendeta.

“Memang korban tinggal di rumah pendeta,” kata warga memastikan. Dan, tadi siang, sebelum kejadian, warga sempat melihat, sebelum pendeta tiba di gereja, korban lebih dulu sampai di gereja. “Korban dulu tiba di gereja, baru pendeta tiba,” kata warga mengakhiri.