Erni Susanti Sempat Pinta Janinnya Diselamatkan

Jumat, 22 Februari 2019

INHILKLIK.COM, BENGKULU - Erni Susanti (29), ibu hamil yang tewas digorok dan perutnya
dibelah oleh suaminya sendiri, Romi Septiawan (30) sempat memberikan isyarat
agar janinnya diselamatkan. Bayi laki-laki itupun selamat dan kini dirawat di
rumah sakit.

Erni ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumahnya, Jalan Irian
Kelurahan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Kamis
(21/2/2019).

Ada bekas luka di lehernya dan perutnya terbelah, bersimbah darah. Pelakunya
tidak lain adalah suaminya sendiri, Romi Setiawan yang naik pitam hanya gara-
gara tak diberitahu password HP.

Romi memenggal kepala istrinya yang sedang hamil tua. Selanjutnya, Romi belah
perut sang istri hingga bayi yang dikandungnya terburai.

Beruntung, bayi malang itu berhasil diselamatkan. Bayi berjenis kelamin laki-
laki tersebut dibawa ke klinik terdekat, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara
Jitra Polda Bengkulu. Kondisi fisik bayi dalam keadaan sehat.

Pengakuan Romi, dalam kondisi kritis, Erni sempat memberikan isyarat agar
janinnya diselamatkan.

Romi yang baru saja menghabisi nyawa istrinya itu kemudian meminta tolong
kepada kakaknya untuk menyelamatkan janin tersebut.

“Iya saya potong (penggal). Terus dia kode saya ambil anaknya (janinna),”
terang Romi.

Setelah membunuh korban, Romi kabur. Namun dalam pelariannya dia merasa sangat
bersalah. Karena itu, dia kembali ke rumahnya dan menyerahkan diri kepada
polisi.

Kepada polisi, Romi mengaku membunuh istrinya lantaran kesal tak diberi tahu
password HP milik sang istri.

Menurut Romi, sudah empat bulan dia meminta agar diberitahu password HP
korban. Namun korban tak kunjung memberitahu. Hal itulah yang membuat pasangan
suami istri ini selalu bertengkar.

“Kami ribut sekitar 4 bulanan, masalah pertamanya HP. Jadi HP dia tuh seperti
ada menyimpan pakai kode. Terus saya bilang apa (kenapa HP pakai password),
jujur aja,” kata Romi.

Namun korban tetap ngotot untuk tidak memberi tahu kode HP miliknya. Ia tidak
ingin isi HP diketahui oleh Romi. Korban berkilah bahwa tidak ada apa-apa yang
dia sembunyikan dari Romi.

“Dia jawab tidak ada apa-apa. Dia ngotot terus. Kata saya gak mungkin HP ini
(pakai kode kalau gak ada apa-apa),” tambah Romi.

Semakin lama keributan pasutri ini semakin menjadi-jadi. Romi terus meminta
diberitahu password HP. Tapi sang istri juga tetap ngotot tidak mau
memberitahu.

“Lama-lama, dia balik ngotot. Kadang saya diam, kadang saya keluar, kadang
ribut kami. Pokoknya udah empat bulanan begitu,” imbuh Romi.

Kekesalan Romi semakin memuncak lantaran setiap kali menanyakan password HP,
dia selalu dicuekin. Bahkan, korban langsung masuk ke dalam kamar setiap kali
ditanya soal password HP.

“Pas aku ngomong baik-baik, dia tinggalin aku masuk kamar. Saya sebenarnya mau
tanya kan. Terus masalah seperti itulah kami itu, tidak ada masalah lain,”
katanya. (pojoksatu)