Membahayakan Pengendara, Ornamen Melayu di Fly Over Lama Diusulkan Tidak Lagi Dibuat Menempel

Kamis, 14 Maret 2019

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Ornamen Melayu pada badan bangunan kedua fly over lama, dikhawatirkan berpotensi membahayakan pengendara saat melintas di bawah jembatan layang itu. Apalagi, ornamen-ornamen tersebut sudah banyak yang lepas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto, sepakat kalau ornamen Melayu di badan bangunan fly over lama di Pekanbaru itu, dibuat manual pada bagian bangunan jembatan, dengan kata lain tidak lagi menempel, karena akan sangat berisiko bagi pengendara jika bagian dari ornamen itu lepas dan jatuh ke jalan.

"Kalau saya pengennya seperti itu, tidak lagi menempel tapi langsung diukir di bagian bagunan. Kalau masih ditempel, memuainya berbeda. Kalau untuk fly over di Simpang SKA dan Pasar Pagi Arengka itu kan ornamennya tidak banyak, tapi langsung dibuat di bagian profilnya. Jadi bukan dihilangkan," kata Dadang di Pekanbaru, Kamis, 14 Maret 2019.

Dia mengusulkan, jika memang kedua fly over tetap harus menggunakan ornamen, maka pembuatannya harus menyatu dengan bagian bangunan jembatan, dan ornamen sebaiknya ada di bagian profil saja. Walau sedikit tapi bisa dibuat dengan ukuran besar.

Dadang menyebut untuk sementara ini memang belum dilakukan pengkajian serta hitungan anggaran untuk memperbaharui ornamen Melayu pada kedua fly over lama di Pekanbaru itu.

Namun demikian jika memang perlu dilakukan perbaikan mengingat kondisi ornamen yang membahayakan, kajian hitungan anggaran bisa dilakukan segera dan masih bisa ter-cover di APBD perubahan 2019.