Pilpres dan Pileg Serentak, Lima Petugas KPU di Riau Meninggal Dunia, 13 Lainnya Dirawat

Senin, 22 April 2019

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Lima petugas KPU meninggal dunia usai hari pencoblosan Pemilu serentak 17 April lalu. 13 lainnya juga tumbang dan terpaksa dirawat dirumah sakit, termasuk satu petugas yang keguguran.

Komisioner KPU Riau Divisi SDM, Nugroho Noto Susanto kepada media memaparkan petugas yang meninggal ada yang kecelakaan pasca tugas, namun ada juga yang meninggal setelah penghitungan suara di TPS.

Lima petugas KPPS dan PPK yang meninggal dunia itu, pertama bernama Surattinizar, Ketua KPPS 02 Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan,
Kabupaten Bengkalis. Suratinizar meninggal kecelakaan pasca tugas. Kedua, Yansen Andrys David, Ketua KPPS TPS 5 kelurahan Bengkalis Kota, kabupaten Bengkalis, meninggal dunia akibat serangan jantung. Ketiga, Umar Banu, Ketua KPPS 16 Kelurahan Simpang Kanan, Kecamatan Simpang kanan, Rokan hilir.

Keempat, Ema, Anggota KPPS 1 Desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi. Ema meninggal dunia akibat Kecelakaa sepulang dari menjalankan tugas. Kelima, Faisal ST, Ketua KPPS TPS 01, Desa Kumantan, Kecamatan Bangkinang kota, Kabupaten Kampar. Faisal meninggal dunia tadi malam sepulang dari pleno penghitungan suara tingkat kecamatan.

"Dengan kondisi tekanan yang tinggi dan kurang tidur, akhirnya petugas kami meninggal dunia," ujar Nugroho, Senin 22 April 2019.

Dilanjutkan Noto, masih ada 13 petugas lainnya yang masih dan sempat dirawat, karena pingsan kelelahan.

"Bahkan, ada yang keguguran anak pertama," pungkas dia.