Berstatus Janda Muda, Tsamara Amany Dilamar Profesor Berdarah Arab

Selasa, 09 Juli 2019

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Tsamara Amany segera mengakhiri kesendiriannya. Dia resmi dilamar seorang profesor berdarah Arab yang menjadi guru besar di Amerika Serikat.

Pria itu bernama Ismail Fajrie Alatas. Sama-sama keluarga Alatas. 

Sebelum bertunangan dengan Ismail Fajrie Alatas, Tsamara Amany pernah menikah dengan seorang pria bernama Ismeth Alatas. Pernikahan Tsamara Amany dan Ismeth Alatas terjadi pada tahun 2015.

Saat itu usia Tsamara torgolong masih sangat muda. Ia menikah kala umurnya baru menginjak angka 19 tahun. Ismeth Alatas sendiri diketahui merupakan seorang pekerja media. Pernikahan mereka hanya bertahan dua tahun.

Salah satu yang menarik pada acara tunangan mereka, Minggu (7/7/2019), Ismail Fajrie menyerahkan seserahan berupa buku risalah sidang BPUPKI.

"Jadi sebagai politisi muda, harus tahu betul risalah ini harus dipelajari dengan baik," ujar Ismail.

Ismail Fajrie Alatas merupakan seorang profesor dari New York University. Dia diketahui pakar bidang antropologi dan sejarah Timur Tengah. Ismail Fajrie saat ini berusia 36 tahun. Sementara Tsamara baru 23 tahun.

Ismail Fajrie merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama Al-Ikhlas, Jakarta dan Sekolah Menengah Atas Khalid Islamic College of Victoria, Australia. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya dengan menempuh pendidikan S1 jurusan Sejarah di University of Melbourne, Australia/BA (Hons.), University of Melbourne.

Selesai S1, ia kembali melanjutkan pendidikan S2 di National University of Singapore. Sedangkan S3, Ismail Rajrie melanjutkan kuliah di University of Michigan, Amerika Serikat, dengan jurusan Antropologi.

Mengenai seserahan berupa buku risalah BPUPKI, Tsamara menjelaskan, seserahan itu memiliki dua makna. Salah satunya Aji mendukung penuh profesi Tsamara sebagai politikus muda. 

"Menurut Prof Aji, ada dua makna. Pertama, dia ingin menegaskan bahwa dia mendukung profesiku sebagai politisi muda. Kedua, dia ingin aku terus membaca, apalagi sejarah bangsa ini. Risalah sidang BPUPKI penting untuk dipahami secara mendalam, utamanya perdebatan tokoh bangsa kala itu," kata Tsamara. 

Tsamara mengatakan Aji selama ini selalu mendukung kiprahnya di politik. Bahkan Aji terus mendorong Tsamara untuk menjadi politikus yang intelek. Karena itu, menurut Tsamara, Aji selalu memintanya belajar dan membaca. 

"Dia sangat suportif. Justru dia sangat mendukung karir saya di politik. Dia berharap saya menjadi politikus yang berkelas, politikus yang intelek. Makanya dia selalu menyuruh saya untuk terus belajar, untuk terus membaca banyak buku, termasuk buku karya dia," tuturnya.

Susah Cari Jodoh

Beberapa waktu lalu, Tsamara Amany Alatas sempat mengungkap susahnya mencari jodoh dari sesama keturunan Arab. Pendidikan yang cukup tak menjamin laki-laki untuk melepaskan diri dari pemikiran yang patriarki.

"Pintar ini tidak menjamin terbuka pada perempuan. Saya melihat banyak sekali lelaki keturunan arab pandangan keagamaan dan politiknya keren ini. Tetapi kalau bicara perempuan menjadi konservatif lagi," kata Tsamara dalam Talkshow Festival Hadhrami di kampus UI pada Agustus 2018.

Tsamara sendiri pernah menikah tapi perjalanan keluarganya kandas. Kabar status pernikahan ini sempat menjadi perhatian publik karena politisi muda yang tengah naik daun itu dianggap menyembunyikan status pernikahannya.