LAMR Inhil Akan Gelar Musda, Boboy: Ketuanya Harus yang Paham Adat Resam Kebudayaan

Selasa, 23 Juli 2019

Saipudin Ikhwan alias Boboy.

INHILKLIK.COM, TEMBLAHAN - Dikabarkan dalam waktu dekat ini Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda).

 

Siapa yang bakal memimpin LAMR Inhil kedepan, masyarakat berharap sosok yang mampu membawa eksistensi lembaga budaya tersebut semakin terasa perannya di masyarakat.

 

Soal kabar Musda LAMR Inhil ternyata juga menarik perhatian kalangan muda yang ada di negeri berjuluk hamparan kelapa dunia.

 

Saipudin Ikhwan, salah seorang pemuda Inhil yang aktif dan bergelut dibidang kesenian menyampaikan harapannya terkait kepemimpinan LAMR Inhil kedepan.

 

Pria yang lebih familiar dengan sapaan Boboy itu berharap LAMR Inhil dipimpin oleh orang yang mengerti adat resam budaya melayu. Boboy kurang sepakat jika Ketua LAMR dijabat oleh pejabat pemerintah atau kalangan birokrat.

 

"Kalau hanya birokrat dan pejabat saja isinya, nanti LAMR itu dianggap jadi lembaga birokrasi, bukan lagi lembaga adat. Harusnya birokrat dan pejabat fokus saja mengurus pemerintahan, budaya biarlah budayawan yang mengurusnya," ujar Boboy, Senin (22/07/2019).

 

Ditambahkan Boboy, kedudukan LAMR sangat sakral dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya melayu. Boboy tak ingin LAMR nantinya hanya dijadikan alat politik untuk meraih kekuasaan.

 

"Kalau nanti ada pejabat yang maju sebagai ketua LAMR Inhil saya khawatir LAMR  akan dijadikan sebagai lipstik dan alat politik saja di 2023," tegas Boboy.

 

Lebih lanjut boboy menjelaskan tugas dan fungsi LAMR yang mengacu kepada Peraturan Derah (Perda) Provinsi Riau No 1 Tahun 2012. Pada  BAB VII tentang tugas pokok pada Pasal 9 poin pertama dan kedua mengatakan: 

 

(1)Mengadakan usaha-usaha penemuan, pengumpulan dan pengelolaan bahan-bahan serta data adat dan budaya Melayu yang terdapat dalam daerah Riau yang serasi dengan hukum syara’ dan hukum negara. 

 

(2) Menanamkan dan memperluas pengetahuan masyarakat Melayu terhadap adat istiadat dan nilai sosial budaya Melayu dalam membentuk generasi penerus yang berjati diri keMelayuan dan bermanfaat dalam mengangkat tuah, marwah, harkat dan martabat Melayu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

 

Namun Boboy juga menyampaikan kalimat optimismenya pemerintahan Wardan-SU akan memperhatikan LAMR dan menempatkan LAMR sebagai instrumen penting benteng budaya dan pengembangan kebudayaan di Kabupaten Indragiri Hilir. 

 

"Tapi tentunya itu juga harus ditunjang oleh kepasitas ketua dan pengurus LAMR itu sendiri," tutup Boboy. (ard)