Gubri: Sekolah Terpapar Asap Diliburkan

Senin, 09 September 2019

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau mengintruksikan kepada seluruh kabupaten/kota terpapar kabut asap untuk segera meliburkan anak-anak dan siswa dari proses belajar mengajar. "Saya instruksikan pada dinas Pendidikan sekolah sudah bisa diliburkan," sebutnya," Senin, 9 September 2019.

Arahan ini karena menurutnya kualitas udara di beberapa wilayah di Riay sudah tidak sehat. Kabut asap akibat paparan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut pengamatan citra satelit yang dirilis oleh BMKG Stasiun Pekanbaru , pagi ini, terdapat 289 titik panas yang tersebar di sembilan kabupaten di Riau. 289 titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan, di atas 50 persen.

Di Kabupaten Inhil terdapat 185 titik panas. Kemudian di Pelalawan sebanyak 57 titik panas, Inhu 31 titik panas, Bengkalis ada empat titik panas, Kampar dan Kepulauan Meranti masing-masingnya dua hotspot, serta Dumai, Kuansing dan Rohil masing-masing satu hotspot.

Dari 289 titik panas itu, 182 titik diantaranya bahkan berlevel confidence di atas 70 persen (berkemungkinan titik api, red), yang dipicu akibat terus terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla).

Dapat dirincikan, 117 titik terdapat di Inhil, 38 titik lainnya di Pelalawan, 17 titik di Inhu, dua lainnya di Bengkalis serta di Dumai dan Rohil masing-masingnya satu titik api.

Meskipun telah memberikan izin untuk meliburkan sekolah karena kabut asap, Gubernur Riau Syamsuar mengaku tidak memberikan restu kepada seluruh Sekolah untuk dapat diliburkan.

Meski demikian Syamsuar tidak mengizinkan ada sekolah yang tidak terpapar asap justru ikut-ikutan meliburkan siswa-siswanya. "Barangkali tidak semua sekolah yang diliburkan. Saya instruksikan pada Dinas Pendidikan untuk pantau ini," sebutnya.

Menurutnya, sekolah yang dapat meliburkan siswa-siswanya seperti sekolah yang ada di Pekanbaru. Wilayah ini menjadi contoh buruk dari pekatnya kabut asap yang melanda sebagian wilayah Riau.

"Seperti Kota Pekanbaru yang kondisinya sudah tidak sehat. Semestinya sudah sepatutnya diliburkan," harapnya.