Hamzah ibn Abdul Muthalib, Sang Singa Allah Pahlawan Islam

Kamis, 12 September 2019

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN -  - Saat Islam masih lemah di Makkah, Hamzah sudah tampil sebagai pembela kaum muslimin. Bahkan, Hamzah pernah memukul Abu Jahal karena mendengarnya mencemooh Nabi Muhammad SAW.

Hamzah adalah seorang petarung yang sangat hebat. Tak ada kaum muslim ataupun kaum kafir Quraisy yang tak mengenalnya. Dia adalah seorang pahlawan yang kehebatannya tiada dua saat itu.

Saat peperangan Uhud berkecamuk, Hamzah berperang dengan gagah berani. Dengan pedangnya, tak ada musuh tak tumbang. Bahkan, ketika berhadapan dengan kavaleri musuh yang menanaiki kuda, Hamzah tak segan membabat kaki kuda tersebut dan menjatuhkan musuh yang diatasnya.

"Aku adalah singa Allah. Aku adalah putera Abdul Muthalib," seru Hamzah sambil terus berperang.

Yang tak Hamzah sadari, ada seorang budak kulit hitam yang mengawasinya. Budak tersebut bernama Wahsyi bin Harb.

Tuannya, Jubair ibn Muth'aim telah berjanji, jika Wahsyi bisa membunuh Hamzah, maka dia merdeka, tak lagi menjadi budak.

Hanya dengan alasan itulah Wahsyi pergi ke medan perang, membunuh Hamzah dan menjadi merdeka. Wahsyi yakin bisa membunuh Hamzah, karena dirinya merupakan pelempar tombak yang handal.

Namun, di medan perang Uhud, Wahsyi menjadi ketakutan saat melihat Hamzah. Di persembunyiannya, Wahsyi menyaksikan kehebatan Hamzah yang dihitung sudah menjatuhkan 30 pasukan kafir Quraisy.

Wahsyi yakin, jika dirinya keluar dan melempar tombaknya, maka Hamzah bisa melihatnya, dan pasti dia akan terbunuh.

Tak lama, ada seorang kafir Quraisy bernama Siba' ibn Abdil Uzza yang menyerang Hamzah. Namun, Siba' segera tersungkur karena pedang Hamzah. 31 orang kafir Quraisy kini telah menjadi tumbang ditangan Hamzah.

Wahsyi semakin ketakutan. Namun, dia juga tak mau kembali ke Makkah sebagai budak. Rasa ingin merdeka dari budak menguatkannya untuk meneruskan niat membunuh Hamzah.

Di suatu ketika, Hamzah yang sedang bertarung terjatuh, dan punggungnya mengenai tanah. Saat itulah, baju besinya tersingkap ke atas, dan membuat bagian perutnya tak terlindungi.

Wahsyi segera memusatkan perhatiannya, dan saat yang tepat, dia melemparkan tombak ke perut Hamzah. Tombak tersebut tepat mengenai perut Hamzah.

Hamzah melihat sekelilingnya, dan melihat ada seorang budak kulit hitam mendekatinya. Hamzah berusaha mendekati budak tersebut dan berusaha menyerangnya, namun luka di perutnya membuatnya terjatuh.

Akhirnya, Hamzah gugur dan mendapatkan mati syahid. Gugurlah seorang pahlawan Islam, yang selalu membela Rasulullah SAW.

 

 

 

Disadur dari buku Abdul Hamid Jaudah al-Sahhar, dengan judul: Perang Uhud, Kisah Pertempuran Sarat Pelajaran Hidup yang Tak Terlupakan, Terbitan Qalam, Jakarta.