Pelaku Perusakan Puluhan Makam Tua Yahudi Ternyata Kelompok Neo Nazi

Sabtu, 16 November 2019

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Teka-teki perusakan makam tua Yahudi di Kota Randers, Denmark, terungkap. Polisi menangkap seorang aktivis neo-Nazi, Jacob Vullum Andersen, atas tuduhan perusakan 84 makam tersebut.

Andersen merupakan pemimpin Nordic Resistance Movement (NRM) yang juga aktif di Swedia.

Pria berusia 38 tahun itu didakwa dengan tuduhan vandalisme dan kejahatan terkait kebencian ras. Dia ditahan bersama rekannya, berusia 27 tahun.

Makam dicoret menggunakan cat hijau. Banyak pula batu nisan yang dirobohkan atau dibalikkan. Polisi sempat kesulitan mengungkap pelaku karena coretan di makam tak mengisyaratkan simbol tertentu.

Perusakan pemakaman terjadi pada 9 November, tepat 81 tahun setelah aksi kekerasan 'Kristallnacht' anti-Yahudi Nazi. Kristallnacht berarti malam pecahnya kaca. Setidaknya 91 orang Yahudi tewas akibat dianiaya saat itu.

Perusuh menyerang komunitas Yahudi di Jerman, membakar ratusan sinagog, dan merusak sekolah dan tempat-tempat bisnis Yahudi pada 1938. Aksi itu terjadi atas hasutan Nazi.

Aksi vandalisme bermotif antiSemit juga terjadi di empat lokasi lain di Denmark pada 9 November. Mereka juga mencoret dan menempeli stiker dengan simbol Bintang David ala Nazi.

Di ibu kota Swedia, Stockholm, stiker semacam itu juga ditempel di Sinagog Agung dan Pusat Yahudi Bajit.

Duta Besar Israel Benny Dagan mengunjungi tempat kejadian pada Rabu (13/11/2019). Dia mengatakan kejadian ini merupakan peringatan bahwa ancaman gerakan anti-Semitisme semakin serius.

Di Facebook, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menulis, "Saya merasa sedih memikirkan bagaimana rasanya melihat tempat peristirahatan terakhir orang-orang terkasih menjadi korban aksi vandalisme menjijikkan seperti itu."

Sementara itu Andersen membantah terlibat dalam perusakan makam Yahudi. Meski demikian dia menyampaikan dukungan atas perusakan tersebut serta menyinggung teori konspirasi anti-Semit.

"Kami mengira hal ini positif, membuat orang-orang akhirnya terbangun dan menyadari bahwa kekuatan Yahudi dan infiltrasi Yahudi di masyarakat sangat berbahaya dan tidak diinginkan," katanya, kepada stasiun televisi Denmark, TV2, sebagaimana dilaporkan kembali BBC.

Masih menurut laporan TV2, penyelidik menemukan cat hijau pada barang-barang milik Andersen dan seorang tersangka lain yang belum disebutkan identitasnya. Keduanya ditahan selama 4 pekan untuk pemeriksaan.


sumber: inews.id