Kondisi Udara di Riau Kembali Membahayakan

Rabu, 26 Maret 2014

post

Foto: Viva.co.id
INHILKLIK.COM, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau kembali meluas. Akibatnya asap mulai pekat dan kondisi udara dibeberapa wilayah di Riau kini kembali pada tingkat yang membahayakan.  

Dari data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru, indeks pencemaran udara yang terpantau pada Rabu (26/03/2014) di daerah Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, mencapai angka 500 Psi (pollutant standar indeks). Dengan indeks di atas angka 300, dapat dikatakan polusi udara pada level "Berbahaya" (hazardous).

Selain itu ada beberapa wilayah lain yang kualitas udaranya mulai tidak sehat. Berdasarkan pantauan dua alat indeks pencemaran udara milik perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis menunjukan angka 105 dan 156. Indeks pencemaran di daera Libo juga mencapai 169, dan di Minas Kabupaten Siak mencapai 101.

"Riau memang kembali berasap," ujar Agus Wibowo, Kepala Divisi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara dari hasil pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)-18 pada Selasa (25/03/2014) pukul 18.00 WIB terdapat  41 titik panas (hotspot). Jumlah ini meningkat dari pantauan sehari sebelumnya yang hanya memantau 5 titik panas.

Sebanyak 41 hotspot tersebut tersebar di Kabupaten Rokan Hilir 12 titik, Bengkalis 11 titik, Dumai 7 titik, Siak 5 titik, Pelalawan 3 titik dan Kepulauan Meranti 3 titik. Sedangkan, pantauan dari Satgas Pasukan Darat menunjukan ada 28 titik kebakaran besar di lapangan.

Slamet Riyadi, analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menjelaskan kabut asap tipis ini muncul kembali karena Riau kembali dilanda cuaca kering. Cuaca ini terjadi akibat adanya siklon tripis. Hujan diperkirakan akan turun pada 28 Maret mendatang. | nefosnews