PILIHAN
Kasihan, Kondisi Pengidap Gizi Buruk Asal Kateman Belum Sepenuhnya Pulih
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Setelah 5 hari menjalani perawatan intensif di ruang perawatan anak, ternyata kondisi Rapi (ditulis sebelumnya M Rafi, red) penderita gizi buruk belum sepenuhnya pulih.
Hal tersebut dibuktikan dengan berat badan Rapi yang tak kunjung naik atau mencapai berat badan ideal layaknya balita seumurnya.
"Dibandingkan ketika masuk (RSUD Puri Husada, red) dari Guntung kemarin, adalah perkembangannya. Ada reaksinya sedikit. Tapi, kurang, berat badannya masih 1,9 Kg, seperti diawal masuk," jelas Kasim (35) ayah Rapi kepada awak media di ruang perawatan anak RSUD Puri Husada, Tembilahan, Sabtu (23/4/2016) siang.
Menurut penuturan Kasim, dokter yang menangani Rapi belum memberikan pernyataan apapun terkait perkembangan kondisi Rapi.
"Setiap hari di cek (Kondisi, red). Tak ada ngomong masalah (Kondisi, red) Rapi. Sekedar merawat gitu saja. Rapi dikasih susu 3 jam sekali dan vitamin," bebernya.
Kasim mengatakan belum mengetahui kapan kondisi Rapi dapat pulih sepenuhnya dan diperbolehkan pulang.
Kasim menyebutkan, selain Bupati pada saat kunjungan kemarin, juga terdapat beberapa orang donatur yang memberikan bantuan terhadap Rapi.
"Terima Kasih Kepada Bapak Bupati dan donatur yang telah membantu kami," ucapnya.
Namun, Kasim mengaku belum sekalipun menerima bantuan dari instansi yang berkaitan, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Idah (32) ibu Rapi yang turut diwawancarai, mengatakan, Bupati pada kunjungannya beberapa hari yang lalu, sempat mengesalkan keterlambatan reaksi keluarga membawa Rapi ke RSUD Puri Husada untuk dirawat.
"Ya mau bagaimana lagi, kami tidak mampu mau bawa Rapi ke sini (RSUD Puri Husada, red) kemarin. Setelah dapat bantuan dari pak Camat dan warga sekitar, baru kami bisa membawa Rapi untuk dirawat lebih canggih disini," terangnya.
Idah mengatakan, susu khusus yang seharusnya dikonsumsi Rapi, belum bisa didapatkan oleh pihak RSUD Puri Husada. Maka, Rapi diberikan susu biasa yang umum dikonsumsi bagi balita normal.
"Karena susu penambah berat badannya enggak ada, maka rapi minum susu ini (Susu balita biasa, red). Katanya (pihak RSUD Puri Husada, red), sudah dipesan ke Pekanbaru, karena di Tembilahan tidak ada, susu itu (Susu penambah berat badan, red) juga enggak ada masuk belum. Nanti, katanya kalau sudah ada, barulah Rapi pakai Susu ini (Susu penambah berat badan, red)," tukasnya. (Dedek Pratama/Harian Riau)
Hal tersebut dibuktikan dengan berat badan Rapi yang tak kunjung naik atau mencapai berat badan ideal layaknya balita seumurnya.
"Dibandingkan ketika masuk (RSUD Puri Husada, red) dari Guntung kemarin, adalah perkembangannya. Ada reaksinya sedikit. Tapi, kurang, berat badannya masih 1,9 Kg, seperti diawal masuk," jelas Kasim (35) ayah Rapi kepada awak media di ruang perawatan anak RSUD Puri Husada, Tembilahan, Sabtu (23/4/2016) siang.
Menurut penuturan Kasim, dokter yang menangani Rapi belum memberikan pernyataan apapun terkait perkembangan kondisi Rapi.
"Setiap hari di cek (Kondisi, red). Tak ada ngomong masalah (Kondisi, red) Rapi. Sekedar merawat gitu saja. Rapi dikasih susu 3 jam sekali dan vitamin," bebernya.
Kasim mengatakan belum mengetahui kapan kondisi Rapi dapat pulih sepenuhnya dan diperbolehkan pulang.
Kasim menyebutkan, selain Bupati pada saat kunjungan kemarin, juga terdapat beberapa orang donatur yang memberikan bantuan terhadap Rapi.
"Terima Kasih Kepada Bapak Bupati dan donatur yang telah membantu kami," ucapnya.
Namun, Kasim mengaku belum sekalipun menerima bantuan dari instansi yang berkaitan, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Idah (32) ibu Rapi yang turut diwawancarai, mengatakan, Bupati pada kunjungannya beberapa hari yang lalu, sempat mengesalkan keterlambatan reaksi keluarga membawa Rapi ke RSUD Puri Husada untuk dirawat.
"Ya mau bagaimana lagi, kami tidak mampu mau bawa Rapi ke sini (RSUD Puri Husada, red) kemarin. Setelah dapat bantuan dari pak Camat dan warga sekitar, baru kami bisa membawa Rapi untuk dirawat lebih canggih disini," terangnya.
Idah mengatakan, susu khusus yang seharusnya dikonsumsi Rapi, belum bisa didapatkan oleh pihak RSUD Puri Husada. Maka, Rapi diberikan susu biasa yang umum dikonsumsi bagi balita normal.
"Karena susu penambah berat badannya enggak ada, maka rapi minum susu ini (Susu balita biasa, red). Katanya (pihak RSUD Puri Husada, red), sudah dipesan ke Pekanbaru, karena di Tembilahan tidak ada, susu itu (Susu penambah berat badan, red) juga enggak ada masuk belum. Nanti, katanya kalau sudah ada, barulah Rapi pakai Susu ini (Susu penambah berat badan, red)," tukasnya. (Dedek Pratama/Harian Riau)
BERITA LAINNYA +INDEKS
17 Ruko di Riau Terbakar
INHILKLIK - Pasar Baru Ujung Batu yang ada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupat.
Polri Catat 199 Kecelakaan Terjadi di Hari Pertama Lebaran 2024, 41 Orang Meninggal Dunia
INHILKLIK - Dalam Operasi Ketupat 2024, Polri mencatat sebanyak 199 kecelakaan terjadi hingga men.
Rumah Pj Gubri SF Hariyanto Dibobol Maling, Dua Pelaku Diringkus
INHILKLIK - Rumah milik Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) SF Hariyanto di Jalan Kereta Api, Kecam.
Puncak Arus Mudik Terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang
INHILKLIK - Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) mulai dipadati kendaraan yang akan mudik Lebaran 1445 .
Kemunculan Bibit Siklon Terdeteksi, BMKG Minta Pemudik Hati-hati dan Waspada
INHILKLIK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit sikl.
Kapolsek Teluk Mengkudu Peduli Korban Kebakaran di Desa Pekan Sialangbuah.
SERGAI, INHILKLIK.COM- Kapolsek teluk mengkudu AKP Sugiono, SH . MH memberikan b.
TULIS KOMENTAR +INDEKS