PILIHAN
Parit Dangkal, Begini Cara Petani Inhil Bawa Hasil Perkebunan Kelapa
INDRAGIRI HILIR - Parit dangkal, itu yang selalu menjadi keluhan masyarakat Indragiri Hilir yang menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan kepala.
Namun, hal itu tidak menjadi alasan bagi petani di Parit Surau, Desa Pebenaan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir.
Dengan kondisi parit yang dangkal, petani setempat terpaksa harus memutar otak bagaimana cara untuk membawa hasil perkebunan untuk dijual ke pengepul.
Dimana, biasanya petani setempat menghanyutkan kelapa dari hulu ke hilir tanpa dikupas.
Namun, karena parit yang dangkal, petani setempat terpaksa menghanyutkan kelapa dengan drum plastik yang dibelah dua dan kemudian dihanyutkan
Tapi, beberapa waktu terakhir masyarakat mengubah cara tersebut dengan menggunakan terpal plastik.
"Baru-baru ini adanya. Dulunya pake drum plastik belah dua, baru kemudian di sambung-sambung," ungkap Jamal Udin kepada harianriau.co.
Dia mengatakan bahwa kelapa yang dibawa menggunakan terpal tersebut kelapa yang sudah di kupas atau biasa masyarakat Indragiri Hilir sebut kepala jambul.
"Sekali jalan bisa 2 atau 3 ribu biji," ungkapnya.
Pria yang pernah tinggal di desa tersebut juga mengatakan bahwa petani harus mendorong terpal tersebut selama satu sampai dua hari dengan jarak tempuh sekira 5 Km.
Dia juga berpesan kepada pemerintah daerah untuk membantu menormalisasi parit milil petani kelapa.
Disamping itu, dia juga meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan beberapa hal agar tidak mudah dangkal.
"Jangan sampai terlalu lebar. Karna kalau lebar justru terjadi pendangkalan karna arus tidak deras sehingga lumpur mengendap," ucapnya.
Selain itu, dia juga berpesan agar normalisasi dimulai dari kuala sehingga pengeluara air lancar, tidak terkesan seperti membuat kolam karna bagian hilir/kuala tidak didalamkan/dinormalisasi.
"Karna parit ini dulunya pernah dinormalisasi menggunakan alat berat dengan menggunakan anggaran pemda," tuturnya.
Dia jiga mengungkapkan bahwa ada 4 batang parit yang dinormalisasi semua akibatnya seperti itu.
"Sementara yg tidak dapat proyek normalisasi justru masih bisa dipai secara normal. Terbalik, yang sudah dinormalisasi yang tidak normal," tukasnya.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Tokoh Masyarakat Desa Tanjung Pasir Minta Jembatan Penghubung yang Ambruk Segera Mendapat Perhatian
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Jembatan penghubung dua dusun di Desa Tanjung Pasir,.
Pemdes Simpang Kateman Salurkan Bantuan Sembako dan Santunan Anak Yatim
PELANGIRAN - Pemerintah Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelangiran, kabupaten Inhil menyalurkan b.
Kades Belantaraya Salurkan 100 Juta Santunan untuk Anak Yatim
INHILKLIK.COM, GAUNG - Raut wajah gembira dan bahagia terpancar dari wajah anak Yatim Piatu .
Kondisi Jalan di Desa Lahang Hulu Rusak Parah, Warga Berharap Segera Diperbaiki
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Kondisi jalan parit satu, parit dua dan parit tiga sepanjang kurang l.
Kades Pasir Emas Salurkan Bantuan Beras dari Dinsos Inhil ke Masyarakat Terdampak Banjir
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Pemerintah Desa (Pemdes) Pasir Emas telah menya.
Bea Cukai Tembilahan Hibahkan Karpet dan Kursi Untuk Masyarakat
INHILKLIK.COM - Dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI), Kantor .
TULIS KOMENTAR +INDEKS