Walah, Oknum Guru ini Cabuli Anak di Bawah Umur?
INHILKLIK.COM, JAKARTA - Oknum guru honorer di SDN Cikurutug, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan (Cisel) berinisial AS (40) dilaporkan ke Polsek Naringgul, oleh orangtua siswa, atas dugaan pencabulan pada anak di bawah umur.
Cali (40) orangtua korban asal warga Kampung Cikurutug, Mekarsari mengatakan, jika laporan dibuat, lantaran pihak keluarga kesal atas perbuatan AS yang telah berbuat tidak senonoh kepada anak kandungnya AL (13).
Pihaknya tidak terima dengan adanya short message service (SMS) pelaku yang dinilainya tidak pantas dilakukan oleh seorang guru kepada anaknya.
”Pengakuan dari anak saya, ucapan tidak pantas. Nah, malahan AL bilang pernah dicium dan dipeluk. Bahkan, pernah dibawa tanpa ada izin orangtua pergi keluar rumah,” ungkap Cali, Minggu (15/10) seperti dilabsir pojoksatu.id.
Pihak keluarga korban melaporkan AS mengingat anaknya baru berusia 13 tahun dan masih duduk dibangku SMP.
”Maksudnya apa? AS kan sudah beristri. Sebagai orang tua, tentu sangat khawatir dan resah, melihat masa depannya, saya minta kepada kepolisian, untuk segera menindaklanjuti laporan dengan bukti-bukti yang sudah kami serahkan,” aku Cali.
Sementara, salah seorang guru SDN Cikurutug, Ahmad Supirman menanggapi adanya oknum guru honorer melakukan perbuatan tidak terpuji pada seorang murid. AS sendiri merupakan guru Penjas.
”Kami dari pihak sekolah dan secara pribadi merasa kaget atas kelakuan AS,” terang Ahmad.
Perkara diduga pencabulan terhadap anak di bawah umur itu pihak sekolah sudah menyerahkanya pada pihak kepolisian setempat.
”Pihak sekolah juga sudah melakukan pemanggilan terhadap AS. Tapi yang bersangkutan mengelak dan tidak merasa melakukan perbuatan yang dituduhkan pihak keluarga korban,” ungkap Ahmad.
Ia memaparkan, AS hanya mengirim sms dan surat saja sebagaimana seorang guru ke muridnya.
”Itu bentuk kasih sayang dirinya terhadap murid menurut pengakuan AS,” kata guru yang dituakan di sekolah tersebut.
Permasalahan ini, sebelum dilaporkan ke pihak Polisi sudah selesai dimusyawarahkan menurut pengakuan keluarga korban. Tapi hingga kini kasus belum selesai dan malah sekarang berlanjut ke ranah hukum.
”Atas nama sekolah memohon maaf kepada masyarakat, khususnya kepada keluarga korban. Karena lemahnya pengawasan dan tidak bisa mendeteksi, sehingga ada seorang oknum guru telah berbuat kurang baik,” tambahnya, seraya pihak sekolah kini sudah memberikan sanksi tegas sekaligus skorsing pemberhentian kepada AS untuk tidak lagi mengajar di sekolahnya. (pojoksatu.id)
17 Ruko di Riau Terbakar
INHILKLIK - Pasar Baru Ujung Batu yang ada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupat.
Polri Catat 199 Kecelakaan Terjadi di Hari Pertama Lebaran 2024, 41 Orang Meninggal Dunia
INHILKLIK - Dalam Operasi Ketupat 2024, Polri mencatat sebanyak 199 kecelakaan terjadi hingga men.
Rumah Pj Gubri SF Hariyanto Dibobol Maling, Dua Pelaku Diringkus
INHILKLIK - Rumah milik Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) SF Hariyanto di Jalan Kereta Api, Kecam.
Puncak Arus Mudik Terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang
INHILKLIK - Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) mulai dipadati kendaraan yang akan mudik Lebaran 1445 .
Kemunculan Bibit Siklon Terdeteksi, BMKG Minta Pemudik Hati-hati dan Waspada
INHILKLIK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit sikl.
Kapolsek Teluk Mengkudu Peduli Korban Kebakaran di Desa Pekan Sialangbuah.
SERGAI, INHILKLIK.COM- Kapolsek teluk mengkudu AKP Sugiono, SH . MH memberikan b.