Orang yang Suka Memberi Nasihat Ternyata Haus Kekuasaan?
INHILKLIK.COM, JAKARTA - Di film-film, sosok yang haus kekuasaan sering digambarkan licik bak Count Olaf, jenius seperti Littlefinger, atau tampil paling sempurna ala Marisa Coulter. Siapa pula yang mau memiliki rekan kerja seperti mereka di kantor?
Tetapi, nyatanya para peneliti menemukan sebuah ciri yang sepenuhnya berbeda dari sifat-sifat yang disebutkan di atas terkait ciri orang yang haus kekuasaan.
Dilansir dari Quartz, sebuah studi yang diterbitkan di Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa ciri orang yang haus kekuasaan adalah terlalu sering memberikan nasihat.
"Kamu bisa meraih sebuah rasa kekuasaan dengan memberikan saran ke orang lain," kata Li Huang, asisten profesor di INSEAD dan salah satu penulis studi tersebut.
Studinya menemukan, memberikan nasihat menaikan rasa kekuasaan di dalam diri seseorang, meskipun sebetulnya tidak ada yang meminta nasihat dari orang tersebut. Si pemberi nasihat pun merasa lebih penting bila omongannya diikuti.
Masih dalam rangkaian eksperimen, grup yang ditugaskan menjadi pemberi nasihat condong merasa lebih berkuasa. Memberikan nasihat bisa mengangkat rasa berkuasa seseorang sebanyak 10 persen, kecuali bila si penerima nasihat secara eksplisit menolak nasihat yang diberikan.
Huang mengingatkan agar jangan memberikan nasihat apabila tidak diminta. "Hanya sedikit orang yang bisa tahan dengan pemberi nasihat kronis yang membuat orang tidak tahan," jelasnya.
Curhat ke Bos Bikin Karyawan Depresi Lebih Produktif Bekerja
Karyawan yang mampu berbicara terbuka tentang depresi yang dialami ke bos ternyata punya pengaruh positif. Orang-orang ini bakal lebih produktif di tempat kerja daripada mereka yang menghindari berbicara soal depresi dengan bosnya.
Fakta soal depresi ini diketahui lewat studi yang dipublikasikan di BMJ Open pada Senin, 23 Juli 2018. Para peneliti London School of Economics (LSE) menganalisis depresi di tempat kerja di 15 negara yang berbeda, termasuk Inggris. Jumlah partisipan sekitar 1.000 bos dan karyawan.
Hasil penelitian menemukan, karyawan depresi lebih banyak mengambil cuti libur kerja jika bos mereka tidak memberikan solusi dan dukungan yang memadai.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, lebih dari 70 persen karyawan depresi menyembunyikan kondisi mereka dari orang lain.
Sebagian besar karyawan depresi cenderung menyembunyikan kondisi tersebut karena takut mengalami diskriminasi saat mencari atau sedang bekerja di suatu perusahaan.
Penelitan ini juga menguak, reaksi dari bos terkait depresi yang dialami karyawan sangat memengaruhi produktivitas kerja.
“Penelitian kami menunjukkan, para bos yang menghindari karyawan yang curhat tentang depresi, maka karyawan sendiri akhirnya menghindari pekerjaan. Bahkan ketika mereka kembali bekerja (setelah libur atau cuti), mereka tidak seproduktif biasanya,” kata peneliti Sara Evans-Lacko, sesuai dilansir dari The Guardian. (liputan6)
Berpartisipasi di CFD, BRI Kisaran Sosialisasi Layanan BRImo
KISARAN, INHILKLIK.COM– Bank BRI Branch Office Kisaran berpartisipasi dalam ke.
Nasabah Makin Gencar dan Nyaman Gunakan Pembayaran Dengan EDC BRI
KISARAN, INHILKLIK.COM– Dengan semakin banyaknya bisnis ritel yang tumbuh dan .
Larissa Aesthetic Center Hadir di Kota Tembilahan, Siap Bantu Bikin Kulit Wajahmu Bersih, Sehat, dan Cantik Alami
TEMBILAHAN - Memiliki kulit wajah yang cantik alami, bersih, dan sehat adalah impian semua wanita.
5 Merchant Transaksi EDC Terbanyak Raih Hadiah Get Reward 2023 dari BRI Kisaran
KISARAN - Sebanyak 5 (lima) merchant yang ada di wilayah supervisi Bank BRI Branch Office Kisaran.
Wujud Apresiasi Istimewa, BRI Kisaran Beri Kejutan Ulang Tahun Nasabah Prioritas BRI
SUMUT, INHILKLIK.COM - Bank BRI Branch Office Kisaran terus memberikan pelayanan.
8 Rekomendasi Hiasan Natal Untuk Di Rumah Agar Meriah
Momen perayaan Natal pasti belum lengkap rasanya jika tidak dipasangi dengan hiasan atau pernak �.