PILIHAN
Golkar: KPK Jangan Ikut Berpolitik Dong
INHILKLIK.COM, JAKARTA - Dua statement dari pimpinan KPK, dinilai sebagai bentuk keterlibatan komisi antirasuah ini dalam dunia politik, yang seharusnya tidak dilakukan.
Moment pertama adalah saat Ketua KPK Abraham Samad mengomentari negatif terpilihnya Ketua DPR Setya Novanto. Samad mengaku kecewa, karena Novanto dinilainya punya potensi terlibat kasus hukum.
Kedua, soal statement Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja terkait dengan rekening Jokowi di luar negeri dan dugaan korupsi dana pendidikan di Solo. Adnan menegaskan, Jokowi clear pada dua kasus yang dilaporkan itu.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Angkatan Muda Majelis Dakwah Islam (MDI) Partai Golkar Ton Abdillah Haz, Rabu (15/10/2014).
Menurut Ton, KPK terlalu jauh terlibat dalam persoalan ini. Harusnya KPK diam saja, dan bekerja dengan sistem hukum tanpa terlalu banyak berbicara.
"Kedua pernyataan itu mengisyaratkan posisioning KPK dalam dinamika politik nasional. Semestinya KPK tidak perlu menjadi juru bicara kekuasaan," kata Ton, Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Menurut mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini, KPK semestinya bekerja di ranah hukum. Tidak ikut cawe-cawe dalam persoalan politik seperti dua statement dari pimpinannya itu.
"KPK seharusnya tidak beropini di ranah politik, karena mencampur adukkan hukum dan politik justru akan melemahkan legitimasi KPK di mata publik," katanya.
Dia mengingat kembali, saat aktif membela KPK dalam kasus cicak vs buaya, keinginan penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan oleh Polri. Kasus ini menyulut reaksi publik yang luar biasa dalam membela KPK. Hingga akhirnya, pimpinan KPK yang sempat ditahan akhirnya dibebaskan, dan Novel juga batal ditahan.
Menurut Ton, dukungan publik yang tinggi pada KPK harus dibuktikan dengan bekerja untuk membasmi korupsi di Indonesia. Tangkap para koruptor tanpa pandang bulu.
"Dukungan publik yang besar tersebut tentu harus dirawat dengan kinerja dan perilaku pimpinannya di hadapan publik," kata Ton. (*)
Source: Inilah.com
Moment pertama adalah saat Ketua KPK Abraham Samad mengomentari negatif terpilihnya Ketua DPR Setya Novanto. Samad mengaku kecewa, karena Novanto dinilainya punya potensi terlibat kasus hukum.
Kedua, soal statement Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja terkait dengan rekening Jokowi di luar negeri dan dugaan korupsi dana pendidikan di Solo. Adnan menegaskan, Jokowi clear pada dua kasus yang dilaporkan itu.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Angkatan Muda Majelis Dakwah Islam (MDI) Partai Golkar Ton Abdillah Haz, Rabu (15/10/2014).
Menurut Ton, KPK terlalu jauh terlibat dalam persoalan ini. Harusnya KPK diam saja, dan bekerja dengan sistem hukum tanpa terlalu banyak berbicara.
"Kedua pernyataan itu mengisyaratkan posisioning KPK dalam dinamika politik nasional. Semestinya KPK tidak perlu menjadi juru bicara kekuasaan," kata Ton, Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Menurut mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini, KPK semestinya bekerja di ranah hukum. Tidak ikut cawe-cawe dalam persoalan politik seperti dua statement dari pimpinannya itu.
"KPK seharusnya tidak beropini di ranah politik, karena mencampur adukkan hukum dan politik justru akan melemahkan legitimasi KPK di mata publik," katanya.
Dia mengingat kembali, saat aktif membela KPK dalam kasus cicak vs buaya, keinginan penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan oleh Polri. Kasus ini menyulut reaksi publik yang luar biasa dalam membela KPK. Hingga akhirnya, pimpinan KPK yang sempat ditahan akhirnya dibebaskan, dan Novel juga batal ditahan.
Menurut Ton, dukungan publik yang tinggi pada KPK harus dibuktikan dengan bekerja untuk membasmi korupsi di Indonesia. Tangkap para koruptor tanpa pandang bulu.
"Dukungan publik yang besar tersebut tentu harus dirawat dengan kinerja dan perilaku pimpinannya di hadapan publik," kata Ton. (*)
Source: Inilah.com
BERITA LAINNYA +INDEKS
17 Ruko di Riau Terbakar
INHILKLIK - Pasar Baru Ujung Batu yang ada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupat.
Polri Catat 199 Kecelakaan Terjadi di Hari Pertama Lebaran 2024, 41 Orang Meninggal Dunia
INHILKLIK - Dalam Operasi Ketupat 2024, Polri mencatat sebanyak 199 kecelakaan terjadi hingga men.
Rumah Pj Gubri SF Hariyanto Dibobol Maling, Dua Pelaku Diringkus
INHILKLIK - Rumah milik Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) SF Hariyanto di Jalan Kereta Api, Kecam.
Puncak Arus Mudik Terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang
INHILKLIK - Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) mulai dipadati kendaraan yang akan mudik Lebaran 1445 .
Kemunculan Bibit Siklon Terdeteksi, BMKG Minta Pemudik Hati-hati dan Waspada
INHILKLIK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit sikl.
Kapolsek Teluk Mengkudu Peduli Korban Kebakaran di Desa Pekan Sialangbuah.
SERGAI, INHILKLIK.COM- Kapolsek teluk mengkudu AKP Sugiono, SH . MH memberikan b.
TULIS KOMENTAR +INDEKS