Kanal

Panglima Sebut Indonesia Jadi Sasaran Potensial Negara Lain

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akhirnya tiba di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II. Kedatangan Panglima TNI, langsung disambut meriah ribuan pelajar dan mahasiswa yang hadir di PKM UIN Siska tersebut.

Tema kuliah umum Panglima TNI yakni mewujudkan Indonesia menjadi bangsa pemenang. Saat itu Panglima mengingatkan agar waspada terhadap kekuatan kompetensi global. Dimana, Indonesia merupakan sasaran potensial negara-negara yang memang sudah lama menargetkan karena besarnya kekayaan dimiliki alamnya.

"Potensi ancaman itu ada dimana-mana. Kita negara besar yang memang kaya inilah makanya kita menjadi target utama," kata Panglima TNI, Rabu (5/4/17)

Begitu banyak cara untuk menghancurkan negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan ragam budaya yang berbeda-beda. Namun dengan kekuatan Pancasila, negara kita hingga saat ini masih kokoh berdiri meski dinamika tetap saja ada.

Panglima lantas memaparkan berbagai teori-teori seperti teori malthus atau peak oil theory. Dari dua teori yang dipaparkan Panglima TNI, tegas mengingatkan meledaknya pertumbuhan penduduk serta semakin menipisnya persediaan bahan bakar akan menjadi sumber perpecahan di dunia.

Indonesia yang juga memiliki ladang minyak tentu saja menjadi incaran negara-negara besar. Lihat saja Cina ngotot mengawal Laut Cina Selatan dengan membangun pulau-pulau yang tidak berjauhan dengan Natuna yang kaya akan minyak.

Begitu juga Blok Masela di sekitaran Timor Leste. Lokasi yang tidak jauh dari Darwin Australia saat ini sudah ditempatkan ribuan tentara Amerika Serikat lengkap dengan perlengkapan militernya. Malaysia negara jiran yang kerap berbenturan dengan Indonesia, tetapi mereka adalah negara persemakmuran yang memiliki perjanjian, apabila diantara mereka diserang maka negara lainnya juga ikut membantu. Yakni, Inggris, Australia, Malaysia, Singapura serta Brunei Darusalam.

Selain itu, ancaman yang juga perlu diperhatikan, narkoba. Panglima mencontohkan, Macau, Hongkong dan Taiwan bisa lepas dari Cina tidak lain dihancurkan melalui narkoba. "Karena semuanya dihancurkan melalui narkoba. Tidak hanya masyarakatnya, tetapi polisinya, tentara dan pegawai pemerintah menggunakan narkoba. Rusaknya mental inilah menyebabkan Cina lemah ditambah faktor lain," papar Panglima. (rtc)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER