Kanal

Lowo Ireng, Supercar Asal Surabaya

Indonesia boleh berbangga karena berhasil menciptakan mobil. Meskipun baru berwujud konsep, karya ciptaan anak bangsa tidak kalah dengan mobil buatan pabrikan otomotif terkenal.

Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya baru-baru ini menambah daftar mobil konsep garapan dalam negeri. Mobil dengan nama Lowo Ireng Super Car yang bermakna Kelelawar Hitam ini 90 persen komponennya buatan Indonesia.

Nama Lowo Ireng yang dipilih pertama karena desain mobil tersebut hampir menyerupai desain mobil milik Batman. Falsafah kelelawar secara kebetulan jadi budaya kerja seluruh tim yang menggarap karena beraktivitas di malam hari.

INHILKLIK.COM, SURABAYA - Melalui situs resminya, MolinaITS, komponen yang masih impor hanyalah mesin yakni Mitsubishi 6A13 Twin Turbo V6 2,5 liter dengan output 276 TK pada 5.500 rpm dan torsi 367 Nm pada 4.000 rpm buatan Jepang. Sementara itu, ECU Iqueteche merupakan hasil riset alumni ITS.

Mobil dengan kapasitas dua penumpang ini memiliki konfigurasi mesin tengah dengan bobot hanya 900 kilogram. Lowo Ireng dibangun dengan sasis Chromoly Space Frame dengan bodi berbahan plat galvanish 0,6 mm.

Proses pembuatan Lowo Ireng sama seperti mobil pada umumnya yang diawali dengan mengkonsep dan mendesain mobil lalu dilanjutkan dengan membuat chassis dan body mobil. Proses berlanjut dengan me-manufacturing part-part mobil seperti engine dan ECU. Adapun proses terakhir yakni merakit seluruh part hingga menjadi mobil utuh.

Indonesia boleh berbangga karena berhasil menciptakan mobil. Meskipun baru berwujud konsep, karya ciptaan anak bangsa tidak kalah dengan mobil buatan pabrikan otomotif terkenal.

Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya baru-baru ini menambah daftar mobil konsep garapan dalam negeri. Mobil dengan nama Lowo Ireng Super Car yang bermakna Kelelawar Hitam ini 90 persen komponennya buatan Indonesia.

Nama Lowo Ireng yang dipilih pertama karena desain mobil tersebut hampir menyerupai desain mobil milik Batman. Falsafah kelelawar secara kebetulan jadi budaya kerja seluruh tim yang menggarap karena beraktivitas di malam hari.

Melalui situs resminya, MolinaITS, komponen yang masih impor hanyalah mesin yakni Mitsubishi 6A13 Twin Turbo V6 2,5 liter dengan output 276 TK pada 5.500 rpm dan torsi 367 Nm pada 4.000 rpm buatan Jepang. Sementara itu, ECU Iqueteche merupakan hasil riset alumni ITS.

Mobil dengan kapasitas dua penumpang ini memiliki konfigurasi mesin tengah dengan bobot hanya 900 kilogram. Lowo Ireng dibangun dengan sasis Chromoly Space Frame dengan bodi berbahan plat galvanish 0,6 mm.

Proses pembuatan Lowo Ireng sama seperti mobil pada umumnya yang diawali dengan mengkonsep dan mendesain mobil lalu dilanjutkan dengan membuat chassis dan body mobil. Proses berlanjut dengan me-manufacturing part-part mobil seperti engine dan ECU. Adapun proses terakhir yakni merakit seluruh part hingga menjadi mobil utuh. (l6c)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER