 |
| Jalan poros Desa Sungai Piyai |
Makam ulama tersohor yang juga pernah menjabat sebagai mufti kerajaan Indragiri pada masanya peris terletak tidak jauh dari perbatasan Desa Teluk Dalam dan Desa Sungai Piyai.
Saat ini satu-satunya jalur yang kerap dilalui para pengunjung ke makam tersebut adalah melalu desa teluk dalam yang pelabuhannya terletak di kampung Hidayat atau satu alur sungai dengan kelurahan Sapat ibu kota Kecamatan Kuindra. Dari pelabuhan menuju makam berjarak kurang lebih tuhuh kilo meter.
Sebenarnya, bagi pengunjung yang datang dari arah Inhil bagian utara atau arah dari provinsi Kepulauan Riau dan Batam, lebih dekat melalui Desa Sungai Piyai, tepatnya diseberang Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka, sehingga tidak perlu lagi mengeliling memlalui Sapat.
Haja saja saat ini kondisi sarana dan prasarana infrastruktur yang belum mendukung, yaitu belum ada pelabuhan dan kondisi jalan yang belum mungkinkan.
Kepala Desa Sungai Piyai, Suriadi mengungkapkan akan menjadi perioritas masa pemerintahannya untuk membuka akses transportasi menuju Makam Syekh Abdurrahman Siddiq.
"Dari pelabuhan yang kita rencanakan (seberang Sungai Piring) jarak menuju Makam sekitar tujuh kiloan juga, sama kalau lewat Teluk Dalam. Haya saja sekarang belum ada pelabuhan dan jalan sekitar 2 KM yang tidak baik kondisinya," jelas Suriadi.
Jika akses itu terbuka makan akan membawa danpak yang sangat positif terhadap perkembangan Desa, Desa Sungai Piyai akan dilalui oleh para wisatawan yang juga akan berdanpak pada penghasilan masyarakat.
"Itu akan menjadi prioritas kita dan sudah kita rembukan bersama-sama. Jika akses ini terbuka maka posisi Desa Sungai Piyai menjadi strategis dan cepat berkembang," ujar Suriadi belum lama ini. (Ard)