Kanal

Jalan di Wilayah Kecamatan Kemuning Berlumpur Bak Arena Cross

INHILKLIK.COM, KEMUNING - Tingginya curah hujtan di wilayah Kecamatan Kemuning, beberapa hari terakhir, menyebabkan kondisi jalan penunjang antara Desa Sekara dengan Desa Limau Manis seperti arena cross.

Jalan penunjang yang menjadi satu-satunya akses keluar warga kedua desa tersebut, saat ini kondisinya cukup parah sehingga sulit untuk dilalui warga.

Selain curah hujan yang tinggi, aktivitas kendaraan pengangkut buah sawit yang hilir mudik melalui jalan tersebut juga menjadi penyebab utama hancurnya badan jalan sepanjang kurang lebih 2,5 KM yang menjadi akses utama ke kota kecamatan.

Heri (30) salah seorang warga setempat kepada riaupotenza.com mengatakan bahwa warga yang tinggal di sepanjang jalan penunjang sudah berulang kali melakukan gotong royong memperbaiki jalan namun karena keterbatasan dana dan alat, membuat warga menyerah untuk memperbaikinya.

Selain itu jalan penunjang ini juga pernah diperbaikai oleh pemerintah desa melalui program DMIJ namun karena tingginya curah hujan dan aktivitas kendaraan yang melebihi tonase, membuat kondisi jalan penunjang ini tak ubahnya seperti arena pertandingan cross.

Lebih lanjut dikatakannya tidak jarang ada warga terjatuh dan berguling di kubangan lumpur ketika melewati jalan yang rusak dan berlumpur tersebut.

‘’Kami berharap ada perhatian serius dari pihak pemerintah untuk perbaiki jalan tersebut agar warga tidak lagi kesulitan ketika melewati jalan tersebut,’’ujarnya.

Pantauan riaupotenza.com di lapangan terlihat sejumlah warga kesulitan ketika melintasi jalan tersebut.

Tingginya curah hujtan di wilayah Kecamatan Kemuning, beberapa hari terakhir, menyebabkan kondisi jalan penunjang antara Desa Sekara dengan Desa Limau Manis seperti arena cross.

Jalan penunjang yang menjadi satu-satunya akses keluar warga kedua desa tersebut, saat ini kondisinya cukup parah sehingga sulit untuk dilalui warga.

Selain curah hujan yang tinggi, aktivitas kendaraan pengangkut buah sawit yang hilir mudik melalui jalan tersebut juga menjadi penyebab utama hancurnya badan jalan sepanjang kurang lebih 2,5 KM yang menjadi akses utama ke kota kecamatan.

Heri (30) salah seorang warga setempat kepada riaupotenza.com mengatakan bahwa warga yang tinggal di sepanjang jalan penunjang sudah berulang kali melakukan gotong royong memperbaiki jalan namun karena keterbatasan dana dan alat, membuat warga menyerah untuk memperbaikinya.

Selain itu jalan penunjang ini juga pernah diperbaikai oleh pemerintah desa melalui program DMIJ namun karena tingginya curah hujan dan aktivitas kendaraan yang melebihi tonase, membuat kondisi jalan penunjang ini tak ubahnya seperti arena pertandingan cross.

Lebih lanjut dikatakannya tidak jarang ada warga terjatuh dan berguling di kubangan lumpur ketika melewati jalan yang rusak dan berlumpur tersebut.

‘’Kami berharap ada perhatian serius dari pihak pemerintah untuk perbaiki jalan tersebut agar warga tidak lagi kesulitan ketika melewati jalan tersebut,’’ujarnya.

Pantauan di lapangan terlihat sejumlah warga kesulitan ketika melintasi jalan tersebut. (rpz)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER