Kanal

Miris,, Tak Punya Meja dan Kursi, Murid SD 018 Inhu Hanya Bisa Belajar Dilantai

INHILKLIK.COM, INDRAGIRI HULU - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhu, Sugengriono, mengungkapkan pihaknya menemukan satu sekolah yang anak didiknya masih belajar dilantai.

"Ini kita temukan saat melakukan sidak di SD Negeri 018 Desa Pematang Manggis Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inhu, kemarin," ungkapnya, Sabtu (13/5/2017).

Ketika ditanya kepada pihak sekolah, kata Sugengriono mereka beralasan kursi dan meja tidak ada, dan sebahagian kelas yang memiliki justru kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

"Benar saja, ini kita tinjau langsung kondisinya sangat memprihatinkan. Kita sangat membayangkan di seputaran area pemkab saja masih ada seperti ini, bagaimana di pinggiran," tuturnya.

Disamping fasilitasnya yang kurang layak, ujar politisi Demokrat ini lagi, kondisi SD 018 juga sangat jauh dari kata layak.

"Itu sekolah atap sudah pada bocor, dan plafon nya juga bolong. Bahkan lantai-lantai dikelas juga sudah pada pecah-pecah," ucapnya.

Karena hal ini, Sugengriona sangat berharap kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat untuk peka dalam memperhatikan sekolah-sekolah yang ada.

"Yang namanya pendidikan itu harus sama fasilitasnya, jangan ada pengecualian antara sekolah A dan B. Kalau ini masih terus terjadi tentunya dunia pendidikan di Kabupaten kita akan jauh tertinggal oleh daerah lain," ujarnya.

Sugeng juga menyebut, tenaga pengajar juga menjadi hal yang sangat krusial di SD 018, karena hanya memiliki 10 orang tenaga guru yang terdiri dari 3 PNS dan 7 lainnya merupakan tenaga honorer.

"Itu semua harus mengajar di 5 kelas setiap jam sekolah, dan ruang kepala sekolah dan gurunya tidak ada. Pokoknya sangat miris, dan ini harus segera ditindak lanjuti pemerintah setempat," tandasnya.

Sementara Kepala Sekolah SD Negeri O18, Sunanto ketika dihubungi via ponselnya membenarkan sejak ajaran baru hingga saat ini sebagian anak didiknya terpaksa belajar di lantai yang beralaskan karpet.

"Mau tidak mau ini harus dilakukan, meski belajar dilantai menjadi alternatif pihak sekolah karena bantuan dan anggaran sekolah tidak ada untuk membeli fasilitas meja dan kursi," bebernya.

Kondisi ini sebenarnya, kata Sunanto sudah disampaikan ke pemkab Inhu melalui musrenbang kecamatan, namun hingga hari ini belum ada realisiasinya. (rac)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER