Kanal

Anak Harimau Ditemukan Warga Dengan Kondisi Tergeletak Lemas

INHILKLIK.COM, BENGKALIS -  Padri (52), salah seorang warga Desa Api-api, Kecamatan, Bukit Batu, Bengkalis, menemukan seekor anak harimau dikebun karetnya, Kamis (25/5) sekitar pukul 12.50 WIB.

Anak harimau tersebut, ditemukan pada saat Padri hendak menyadap karet. Tiba-tiba dia melihat anak harimau sedang tertidur dalam kondisi lemah.

Sehingga diberitahukan kepada masyarakat dan pihak kepolisian. Sekitar pukul 23.00 WIB, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau datang ke TKP.

" Saat ini anak harimau telah diselamatkan oleh pihak jajaran Polres Bengkalis dan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM, Jumat (26/5).

Dia menyatakan, anak harimau telah dievakuasi ke BBKSDA Riau guna untuk penyelamatan dan pengobatan lebih lanjut.

" Anak harimau ini ditemukan warga sedang sakit. Kondisinya kurus dan lemah. Dan dokter hewan juga sudah melakukan upaya pemeriksaan," tambah Guntur.

Baca Juga : Setelah Perawatan Selama 12 Jam, Anak Harimau Asal Bengkalis ini Akhirnya Mati

Terpisah, Kepala Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati membenarkan bahwa anak harimau tersebut telah dievakuasi.

" Saat ini sudah berada di klinik satwa," jawab Dian kepada riaupotenza.com, melalui sambungan telepon, Jumat (26/5).

Lebih jauh dijelaskannya, proses pengobatan dilakukan oleh dokter hewan dari Puskeswan, drh Edi Nuryanto.

Anak harimau tersebut, diperkirakan berumur 4-6 bulan. Tinggi badan 50 sentimeter, panjang 80-120 sentimeter, lingkar kepala 36 sentimeter, panjang telinga 6 sentimeter, lingkar badan 59 sentimeter, jarak kaki depan dengan belakang 35 sentimeter, lebar kaki 28 sentimeter, berat badan 14 kilogram.

Dia mengatakan, anak harimau ini jenis kelamin jantan. Kondisi ditemukan sangat lemah, kurus dan kelaparan.

" Jadi anak harimau ini tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi tingkat tinggi. Ada juga myasis dibagian dada, dagu, jari dan tangan kanan. Tanda infeksi belum ditemukan," kata Dian.

Kemudian, diberikan infus glukosa, susu bearbrand, injeksi biosalamin dan injeksi antibiotik.

" Tindakan selanjutnya ditangani oleh drh Rini di klinik BBKSDA Riau. Setelah diberikan pertolongan, anak harimau sudah bisa berdiri, berjalan, buang air kecil, menggerakkan telinga dan mengibaskan ekornya. Kemudian diberikan infus," tambah Dian.

Sementara itu, pihaknya belum memastikan apakah anak harimau ini korban jeratan oleh oknum pemburu satwa dilindungi. Sebab tidak ditemukan luka jerat pada kaki dan tangan.

" Dibagian dada dimakan ulat. Tapi penyebab belum kita ketahui apakah ditinggalkan induknya atau bukan. Kalau berdasarkan keterangan dokter hewan, induk akan melepaskan anaknya apabila sudah diajarkan berburu sekitar umur satu sampai dua tahun," jelas Dian. (rpz)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER