INHILKLIK.COM, SIAK - Replanting kelapa sawit merupakan hal yang harus dilalui dan harus dilaksanakan oleh petani di Kecamatan Lubuk Dalam, khususnya di Kampung Sialang Palas.Hal ini pasti akan berimbas pada penghasilan masyarakat, penurunan daya beli, dan tentunya akan memicu meningkatnya tingkat kriminalitas.
Sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Siak, dalam merespon kegiatan masyarakat dalam medukung usaha ekonomi kerakyatan, Bupati Siak Drs.H.Syamsuar Msi di Kecamatan Lubuk Dalam melihat salah satu kolam lele model bioflok di Kampung Sialang Palas, di dampingi oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Siak Drh. Hj. Susilawati dan Upika Lubuk Dalam.
Agar usaha budidaya lele bioflok ini sesuai standar pemeliharaan yang baik dan benar, kelompok ini dibina langsung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Siak, harapannya agar antar satu kolam dengan kolam yg lain, antar anggota kelompok dlm melakukan budidaya memnggunakan SOP yang sama.
Dengan di prakarsai oleh Miftakudin, sejak 2 bulan yg lalu sebanyak 62.000 benih lele sudah ditebar di kolam-kolam bioflok.
Jayus Sutomo selaku pembina kelompok mengungkapkan bahwa usaha budidaya lele yang dikembangkan saat ini merupakan strategi dalam menambah penghasilan keluarga.
Kedepan usaha ini akan terus dikembangkan menjadi bisnis lele dari hulu sampai ke hilir, sehingga bukan saja sebagai usaha sampingan tapi menjadi bisnis utama dan menjadi trade mark Kampung Sialang Palas."Insya Allah di akhir ramadan sebagian sudah mulai dipanen," kata Miftakudin.
Untuk mengantisipasi sejak dini, masyarakat kampung sialang palas, melalui Kelompok Pembudidaya Ikan Lele Sangkuriang Mutiara Sialang Palas, menggalakkan kolam-kolam bioflok di 18 KK, masing-masing memiliki 3-4 kolam dengan ukuran 2x2m s/d 4x4 m.
"Saat ini sudah 43 kolam dengan anggota 18 orang, yg merupakan swakarya dari masyarakat, untuk bibit dan pakan sampai panen, nanti akan di pasok oleh kelompok," kata ketua kelompok Sulardi.(Mcr)