Kanal

Miris,Saat Produksi Ikan Kuansing Meningkat, Pemasarannya Malah Turun

INHILKLIK.COM, TELUK KUANTAN - Sejumlah petani ikan di Kuansing semakin hari semakin menjerit. Pasalnya, produksi mereka belakangan ini meningkat tajam. Tetapi, sulit dalam pemasara. Bahkan, ikan mereka tidak laku sama sekali. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang petani ikan di Kuansing, Nerdi.

Nerdi mengungkapkan, sebelumnya para petani ikan ditempatnya tidak terlalu sulit menjual hasil produksi. "Biasanya sekali tiga bulan kami panen langsung ada yang beli. Sekarang, sudah enam bulan belum juga ada yang membeli," ujar petani ikan Nila ini.

Petani ikan Nila lainya, Zubirman juga menuturkan hal yang sama. Kata dia, sejak ikannya tidak laku lagi dipasaran dirinya telah mengalami kerugian diperkirakan sebesar Rp23 juta. Kerugian itu dialaminya karena biaya produksi terus meningkat untuk membiayai makan ikan.

Menurut pengakuan kedua peternak ikan ini, berkurangnya pembeli ikan di Kuansing dikarenakan membanjirnya produksi ikan, sehingga menyebabkan penurunan harga. Saat ini kata mereka, para Toke ikan hanya mampu membeli dengan harga Rp17 ribu perkilogram. Padahal, sebelumnya harga ikan dipasaran berkisar antara Rp23-25 ribu perkilogram.

"Jika kami paksakan menjual dengan harga saat ini tentu kami akan rugi besar, karena biaya produksi tidak seimbang dengan harga jual," ucap Zubirman sembari berharap Pemerintahan Kuansing segera turun tangan mengatasi masalah ini.

Sementara itu, Kadis Perikanan Kuansing, Emerson saat dikonfirmasi riauterkinicom via telepon, Selasa (1/8/17) mengakui jika produksi ikan di Kuansing saat ini meningkat tajam. Namun, kata Emerson, dari segi pemasaran memang menjadi masalah saat ini. "Biasanya pemasaran lancar -lancar saja. Tapi, saat ini berkemungkinan produksi ikan sangat banyak, sehingga banjir dipasaran,' kata Emerson.

Kendatipun demikian, Emerson mengakui pihaknya saat ini tengah melakukan strategi pengembangan pemasaran. Namun, Emerson belum bisa menguraikan secara detil langkah-langkah yang akan mereka ambil. (rtc)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER