Kanal

Memiliki Potensi Kawasan Aristektur Pesisir, Pantai Solop Harus di Jaga untuk Jangka Panjang

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar dan memiliki garis pantai terpanjang setelah negara Kanada.

Terletak di daerah tropis basah dan diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra ( Hindia dan Fasifik), menjadikan pantai Indonesia sangat strategis dan juga unik.

Tak jarang daerah-daerah yang memiliki kawasan pantai, berupaya untuk memaksimalkan sektor pariwisata agar menjadi kawasan wisata yang potensial.

Saat ini pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir terus menggali potensi wisata pantai solop yang terletak di Desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menjadikan ini sebagai alternatif solusi untuk masyarakat yang akan haus akan tempat berwisata dan meningkatkan taraf perekonomi masyarakat setempat

Pantai solop dianggap memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena pasirnya yang berwarna putih berasal dari fosil hewan laut, seperti spesies-spesies molusca. Hal ini terjadi disebabkan oleh proses alam yang panjang berupa hempasan gelombang pasang surut yang terus menerus.

Namun, perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi menjadi ancaman yang perlu diantisipasi oleh pemerintah dan masyarakat, perubahan iklim ini bisa terlihat dari sea level rise, abrasi, gelombang dan pasang surut.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan masalah kawasan pesisir adalah berupa breakwater dan penanaman vegetasi. langkah-langkah ini akan berfungsi mengikat struktur tanah sehingga tanah tidak mudah abrasi akibat proses  pasang  surut.

“Itu sebagian kecil dari solusi pada tapak lokasi site potensial yang akan kita dijaga keunikannya dan banyak lagi solusi-solusi untuk mencegah perubahan iklim ini dengan beberapa disiplin ilmu yang kita miliki, sehingga kita bisa menikmati keindahan ataupun keunikan dari pantai ini secara berkelanjutan atau disebut dengan sustainablity potential,” Ujar Zurnalis ST, alumnus Arsitektur Universitas Riau, Minggu (06/08/2017).

Ditambahkan anak muda kelahiran Mandah tersebut, bukan sekedar itu saja jika permasalahan kawasan pesisir tersebut tidak dapat diatasi dengan baik, maka dikhawatirkan para investor yang sedang dilobi oleh pemerintah untuk mengoptimalkan kawasan wisata menjadi tidak terlalu tertarik.

“Lokasi site pesisir yang tidak sustainable dalam mengantisipasi perubahan iklim menyebabkan pantai solop tidak lulus studi kelayakan bisnis, contohnya dalam pembangunan resort, cottage atapun hotel, dan pengembagan lain-lainnya di kawasan wisata,” ujarnya. (Ard)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER