INHILKLIK.COM, JAKARTA - Ada pertanyaan sederhana yang akan muncul di benak kita jika menemukan dua orang tetapi dengan kondisi yang berbeda sementara orang tersebut misalnya berada di lingkungan yang sama, latar belakang yang sama, bahkan bisa saja pekerjaan juga sama. Salah seorang dari kedua orang tersebut sukses sementara yang satunya biasa-biasa saja.
Pertanyaan yang paling mungkin muncul dibenak kita adalah apa penyebab sehingga kedua orang ini bisa berbeda? Kalau niscaya berbeda maka perbedaan seperti apa yang akan kita temukan? Dan ternyata jawabannya sederhana, salah seorang dari kedua orang tersebut pintar menghargai waktu sementara yang satunya menganggap bahwa waktu bukanlah faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.
Dari ilustrasi diatas kita bisa merenungkan bahwa pada dasarnya semua manusia punya waktu yang sama, 24 Jam 1440 menit dalam sehari. Terus kalau setiap manusia punya waktu yang sama lalu kenapa dari segi pencapaian berbeda, ada yang waktunya bisa membuat suatu hal yang sifatnya produktif sementara yang lainnya konsumtif. Berangkat dari hal sederhana seperti ini maka seharusnya kita akan mencoba menguraikan bagaimana menghargai waktu sebagai sebuah karunia supaya bisa membuka jalan kesuksesan.
1. Berhenti Menunda Pekerjaan
Menunda pekerjaan adalah salah satu penyakit mental atau biasa disebut dengan istilah Procrastinasi. Umumnya kebiasaan ini menjangkiti Pelajar atau Mahasiswa. Di tengah rutinitas yang padat, manajemen waktu yang tidak ada, jadwal yang tidak beraturan cenderung menggiring seseorang untuk menunda pekerjaan. Tetapi intinya dari kesekian alasan diatas semua terkesan hanya menjadi alasan pembenar. Tanpa ada alasan seperti itupun terkadang seseorang masih menunda-nunda pekerjaan. Jadi kebiasaan menunda pekerjaanpun haruslah dilawan dengan kesadaran intuitif bahwa itu adalah sesuatu yang sangat merugikan tanpa lagi mencari celah atau alasan pembenar kenapa harus menunda pekerjaan.
2. Mengubah pandangan tentang bernilainya waktu
Salah satu prinsip budaya barat yang patut diteladani adalah bagaimana mereka melihat waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Ungkapan “Time is money” waktu adalah uang sudah terdengar akrab ditelinga kita. Persfektif seperti inilah yang mesti diteladani untuk mengubah pandangan kita tentang bagaiamana memanfaatkan waktu. Waktu adalah hitungn yang berlaku maju ia tidak pernah berjalan mundur dan hitungan berlaku maju itu yang disebut kesempatan dan masa depan.
3. Waktu Adalah kesempatan
Salah satu hal yang tidak pernah bisa dirubah adalah mengembalikan waktu ke masa silam. Kembali ke masa lampau hanya menjadi mitos ilmu pengetahuan dan seolah menjadi dongeng pengantar tidur. Jadi kalau waktu tidak pernah kembali ke masa silam maka apa yang semestinya kita lakukan adalah melihat waktu sebagai kesempatan. Membiarkan waktu berjalan berarti membiarkan kesempatan untuk sukses juga lewat begitu saja. Oleh sebab itu mulai sekarang merubah pandangan kita bahwa waktu adalah satu-satunya ciptaan yang bernama “kesempatan”. (segiempat)