Kanal

Jama’ah Umroh Bengkalis Keluhkan Mahalnya Layanan Suntik Miningitis

INHILKLIK.COM, BENGKALIS - Sekitar 60 orang jema’ah umroh dari Bengkalis keluhkan mahalnya menanggung jasa petugas layanan vaksin miningitis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai. Jika ingin memperoleh layanan KKP Dumai untuk datang ke Bengkalis, perjema’ah wajib merogoh kocek mencapai Rp200 ribu perorang dengan alasan untuk menanggung biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi. Meskipun sebelumnya, puluhan jemaah ini juga membayar biaya pelayanan sesuai dengan ketentuan sebesar Rp305 ribu kepada KKP Dumai.

Keluhan ini seperti disampaikan Nabila Fitri, Pimpinan Biro Travel PT. Aminareka Perdana Bengkalis. Setelah menyampaikan surat resmi ke KKP Dumai, pihaknya berharap petugas vaksin miningitis dari KKP Dumai bisa melakukan vaksinasi para calon jema’ah umroh hanya di Bengkalis. Dengan alasan rata-rata calon jema’ah umroh ini sudah memasuki umur tua.

Dirinya juga meminta keringanan dari KKP Dumai agar biaya tersebut dapat dikurangi. Karena hanya sanggup membayar perjema’ah sebesar Rp100 ribu atau biro menanggung seluruh transportasi, penginapan konsumsi bukan dalam bentuk uang dan membayar jasa petugas perhari, namun tetap ditolak oleh KKP Dumai.

“Kami berkoordinasi dan melakukan negosiasi dengan Kepala Subag TU KKP Dumai Azuar ketika itu memberikan jawaban, bahwa untuk biaya negara vaksin miningitis sebesar Rp305 ribu dan dilaksanakan di di kantor induk KKP di Dumai. Akan tetapi, apabila memang mau dilakukan di Bengkalis, pihak travel wajib menanggung transportasi, akomodasi dan konsumsi,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (11/10/17).

Fitiri menambahkan pada waktu itu, Azuar juga menyebutkan, pihaknya sudah melakukan rapat, kalau sanggup dan bersedia menambah biaya sebesar RP200 ribu, pihaknya bersedia ke Bengkalis dan kalau tidak bersedia KKP Dumai tidak akan turun. Dan menyarankan calon jema’ah umroh vaksin miningitisnya dilakukan Dumai saja.

Terkait dengan adanya keluhan biaya layanan sebesar Rp200 ribu itu, dan enggan ditanggung dengan hotel, konsumsi dan transportasi, Kepal Subag TU KKP Kelas III Dumai Azuar ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan, bahwa uang sebesar Rp200 ribu merupakan kesepakatan dan hasil musyawarah di luar biaya vaksin pemerintah sebesar Rp305 ribu, karena untuk biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi petugas yang turun ke Bengkalis.

“Jadi, setelah kami memperoleh surat yang diajukan dari biro, kemudian melakukan rapat di kantor untuk menyikapi permohonan ini. Kesepakatan kami kalau biro travel bisa menyampaikan ke jema’ah dan menambah kesepakatan ongkos dari Dumai ke Bengkalis PP dan tidak memberatkan jema’ahnya sebesar Rp200 ribu, kami setuju turun,” ungkapnya, Rabu (11/10/17) kemarin petang.

Azuar juga mengatakan, dengan adanya keberatan dari jema’ah dengan membayar uang tambahan sebesar Rp200 ribu itu pihaknya tidak bersedia a melayani jasa suntik miningitis di Bengkalis. “Jadi kami tidak turun ke Bengkalis lagi,” katanya lagi.

Ditanya kalau seandainya diikuti dibayar sebesar Rp200 ribu itu petugas akan turun ke Bengkalis, Azuar menjawab terkesan enggan membenarkan dengan dalih “tidak ada lagi Rp200 ribu itu pak sudah habis,” pungkasnya. (rtc)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER