Sarapan yang biasa dilakukan di pagi hari, kini berganti waktu menjadi santap sahur, dilakukan sebelum azan Subuh berkumandang. Tentu bagi sebagian orang sangat merepotkan, lantaran harus mempersiapkan diri dengan memasak sebelum waktu sahur tiba.
Banyak orang yang berpikir praktis untuk menyediakan santap sahur dengan membeli makanan jadi atau makanan yang sudah diolah, hingga tidak perlu repot-repot lagi berjibaku dengan bumbu di dapur.
Di Tembilahan, ada beberapa tempat yang mengubah waktu operasinya, dari malam, setelah waktu berbuka hingga waktu subuh menjelang, hal itu dikarenakan banyaknya anak-anak kos-kosan yang lebih memilih untuk mencari menu di luar saat sahur ketimbang menyiapkannya sendiri
Guntur Mahasiswa Unisi Fakultas Ekonomi, yang berasal dari Kecamatan Concong lebih memilih mencari menu diluar ketimbang menyiapkannya sendiri di kos.
"Ya saya lebih memilih mencari menu sahur diluar ketimbang menyiapkannya sendiri lantaran harganya yang terjangkau, serta dapat merasakan atmosfer Ramadan dini hari.
Sebab, kapan lagi dapat menikmati suasana menjelang dini hari sambil 'nongkrong' di warung makan, jika bukan saat Ramadan?" Ungkap Guntur
Fenomena seperti ini tidak disia-siakan oleh para pengelola dan penyedia warung makan. Ragam manusia mulai dari yang mencari tempat makan karena memang hidup jauh dari keluarga hingga mereka yang menginginkan suasana berbeda saat melakukan santap sahur dimanfaatkan dengan cukup baik. (Aditya)