Kanal

Buntut Mahar Rp500 Miliar, Andi Arief Bocorkan Pembicaraan Rahasia SBY dan Prabowo

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief kembali memperjelas mahar Rp500 miliar yang diduga diberikan Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN.

Mahar masing-masing Rp 500 miliar untuk PAN dan PKS diberikan sebagai syarat pencawapresan Sandiaga Uno dengan Prabowo Subianto.

Andi Arief mengaku mendapat informasi itu dari petinggi Demokrat sesuai informasi dari elite Partai Gerindra, yakni Fadli Zon hingga Fuad Bawazier.

“Soal mahar ke PKS dan PAN maaing-masing Rp500 M ini penjelasan saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra, Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pukul 16.00,” cuit Andi Arief di akun Twitter pribadinya, Sabtu (11/8/2018).

Setelah mengetahui informasi itu, Andi Arief lantas mentwieet “jenderal kardus” pada malam harinya. Tweet itu dibuat Andi Arief dengan harapan agar Prabowo memilih cawapres lain, bukan Sandiaga Uno.

Tanggal 9 Agustus pagi, lanjut Andi Arief, SBY dan Prabowo pun bertemu. Ia pun membocorkan hasil pembicaraan SBY dan Prabowo yang sejatinya bersifat rahasia.

Dalam pertemuan itu, lanjut Andi Arief, SBY dan Prabowo membahas soal bagaimana mengembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.

SBY mengusulkan agar Prabowo mencari cawapres lain yang bukan Sandiaga Uno, bukan AHY, bukan Zulkifli Hasan, bukan Salim Al Jufri. Usulan itu seperti permintaan Zulkifli Hasan agar cawapres Prabowo adalah tokoh netral.

“Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral. Herannya Zul Has dan Salim Al Jufri juga berubah pendiriannya dari harus figur dari PAN atau PKS atau tokoh netral tiba-tiba sepakat memilih aetuju Sandi yang juga dari Gerindra, ada apa?,” beber Andi Arief.

Dikatakan Andi Arief, semua sudah terjadi, tapi proses ini pubik harus dimengerti. Ia pun terpaksa membocorkan semuanya lantaran mendapat ancaman dari PKS dan PAN.

“Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik,” pungkas Andi Arief.

Twitter Andi Arief
(one/pojoksatu)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER