INHILKLIK.COM, JAKARTA - Perceraian pada 2007 menjadi masa paling kelam yang dilalui musisi Maia Estianty. Saat itu, tidak hanya pernikahan, tapi ia mengaku juga kehilangan segalanya, mulai dari anak-anak hingga harta.
"Enggak gampang. Turning point aku adalah kembali pada Tuhan pada saat umroh," ujar Maia saat mengisi seminar Empower, Motivate, and Know Each Other di kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu, 26 Agustus 2018.
Pada saat menjalankan ibadah di Tanah Suci itu Maia memanjatkan doa dan berserah pada Sang Pencipta. Harapannya kala itu, tidak ada lagi beban pikiran yang membuatnya stres karena yakin Tuhan akan membukakannya jalan.
Kembali ke Tanah Air, Maia sudah tidak lagi disibukkan dengan pikiran perceraian. Seluruh waktunya didedikasikan untuk bekerja, bahkan lebih dari 24 jam dihabiskan di dalam studio membuat musik sebagai pengalihan pikiran.
"Pokoknya enggak mau memikirkan masalah asmara atau anak, yang ada di otak hanya kerja," ujarnya. Buah kerja kerasnya pun berhasil dipetik. Musik yang diciptakannya meledak di pasaran. Perlahan Maia berhasil mengumpulkan lagi harta yang sempat hilang dari tangannya.
"Akhirnya bisa beli rumah lagi, beli apa yang kita mau," kata Maia. Kunci Maia untuk bisa menggapai kembali apa yang sempat terampas dari hidupnya adalah dengan terus berpikir positif. Apapun yang menimpa, tetap menerima dan menikmati perjalanan itu.
"Jangan pikirkan sesuatu itu buruk, jangan bilang kenapa hidup ini kejam, kalau kita pikir kejam, benar yang terjadi, hidup itu kejam," pesan Maia.
Cara lain Maia mendapatkan apa yang diinginkannya adalah dengan menuliskan semua keinginan itu setiap hari. Kemudian, jadikan tulisan itu sebagai motivasi sampai akhirnya semua keinginan itu terwujud. (viva)