Kanal

Tak Hanya Ongkos, Ini Kerugian yang Dirasakan Jemaah Dengan Adanya Rekam Biometrik

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Tak hanya ongkos atau biaya, rekam biometrik untuk mendapatkan visa Arab Saudi juga banyak merugikan hal lain menurut calon jemaah umroh.

Umar Saleh, salah seorang jemaah umroh mengatakan, dirinya bahkan juga dirugikan waktu dengan adanya kewajiban rekam biometrik tersebut.

"Daftar onlinenya mudah, kita bisa minta tolong langsung ke agent. Kita tinggal tentuin tanggal sama jamnya sesuai kapan bisanya melakukan perekaman. Tapi masalahnya, kita calon jemaah gak boleh telat datangnya, harus sesuai dengan hari bahkan jam yang telah kita daftar," jelasnya, Minggu 24 Februari 2019.

Lanjut Umar, dirinya bahkan sempat dirugikan karena terlambat tiba saat akan melakukan perekaman.

"Saya waktu itu pernah telat datangnya, bukan karena kesengajaan. Tapi apa boleh buat, saya tetap kena penalti satu hari. Hari itu gak bisa lagi. Besoknya juga gak bisa daftar. Lusa baru bisa daftar lagi. Waktu terbuang, biaya nambah, karena saya bukan dari Kota Pekanbaru," keluhnya.

Seperti yang diketahui, saat ini peraturan rekam biometrik masih menjadi pro dan kontra di kalangan agent perjalanan umroh maupun jemaah. Salah satu penyebabnya ialah belum tersedianya alat rekam biometrik di seluruh Kota Indonesia. Bahkan di Provinsi Riau hanya ada satu, yakni di Kota Pekanbaru tepatnya Jalan Adi Sucipto.

Sedangkan meski masih mendapat banyak tanda tanya, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, melalui Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa rekam biometrik untuk mendapatkan visa Arab Saudi hingga saat ini masih tetap dijalankan. (bpc)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER