INHILKLIK.COM, JAKARTA – Foto Andi Arief bersama cewek di kamar Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, beredar di media sosial.
Dalam foto tersebut, seorang wanita berambut sebahu duduk di atas kasur. Ia mengenakan celana jeans ketat dipadu baju seksi berwarna pink.
Sementara Andi Arief duduk di salah satu kursi. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Partai Demokrat itu mengenakan baju kaos dan celana jeans.
Kaki kanan Andi Arief ditekuk dan dilipatkan di atas paha kiri. Sementara tangan kirinya memegang mulut, seperti orang galau.
Sebelumnya, foto wanita yang sedang bersama Andi Arief di kamar hotel juga beredar. Wanita itu tampak duduk di kursi.
Selain itu, beredar pula kondom merk durex yang diletakkan di atas meja. Kemudian ada foto kloset dalam kondisi rusak. Kabarnya, toilet itu dibongkar untuk mengambil barang bukti narkoba yang dibuang Andi Arief ke kloset.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Azis sempat membenarkan bahwa Andi Arief ditemani seorang wanita di dalam kamar hotel saat penggerebekan.
“Kita amankan bersama seorang wanita,” kata Idham saat dihubungi Pojoksatu, Senin (4/3).
Saat ditanya, status wanita yang bersama Andi Arief di dalam hotel tersebut, apakah seorang artis, Idham tak membeberkan.
“Pokoknya dengan seorang wanita. Itu akan dirilis di Humas Polri, tunggu ya,” beber Idham.
Menurut Idham, sesaat sebelum penggerebakan, Andi Arief diduga membuang sabu di kloset hotel. “Sabu beserta bong dibuang di kloset,” ungkap Idham.
Belakangan, informasi itu dibantah oleh Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri. Menurut dia, Andi Arief ditangkap seorang diri.
“Dia seorang diri (ditangkap). Dia bisa dikatakan korban. Saat ini pihak kepolisian sedang gencar menyelamatkan warga negara agar bebas dari narkoba,” kata Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Senin (4/3/2019).
Iqbal membantah informasi yang beredar di media sosial bahwa yang bersangkutan sedang bersama cewek saat digerebek. Bahkan Iqbal juga menampik foto-foto barang bukti berupa kondom dan kloset yang beredar di grup WA dan medsos.
“Semua informasi yang dimuat di medsos tidak benar, itu bisa terbantahkan karena ada beberapa narasi-narasi yang berbentuk laporan seperti dari kepolisian yang menyebar kemana-mana. Itu belum tentu benar,” tutur Iqbal.