Kanal

Berebut Janda Cantik Anak Tiga, Andrew Tewas di Tangan Anto

INHILKLIK.COM, BANGKA - Kisah duel maut Andrew Vs Anto Iwan, pekan lalu masih terngiang di benak keluarga korban. Kisah perebutan dua pria pada ZR (33), seorang janda beranak tiga di Desa Sempan Kecamatan Pemali Bangka, begitu menuai luka bagi Niko (35), keluarga Almarhum Andrew.  

Niko, Minggu (19/5/2019) memastikan, pembunuhan pekan lalu, terencana.

Dikutip dari laman riausky, bahkan tak hanya saudara sepupunya, Adrew yang diancam dibunuh oleh Anto Iwan, namun ZR janda beranak tiga juga jadi sasaran ancaman.

Niko mengecam ucapan Anto Iwan yang seolah membalikan fakta saat konferensi pers pada awak media, pekan lalu.

Ucapan Anto Iwan yang menyebut Andrew yang justru bakal membunuh Anto Iwan, menurut Niko itu hanyalah rekayasa Anto Iwan sebagai upaya membela diri.

"Justru dia (Anto Iwan) telah melakukan perencanaan pembunuhan. Perbuatan dia (Anto Iwan) keji sehingga dia patut dihukum mati," kata Niko mensinyalir pembunuhan itu dilakukan oleh Anto Iwan bersama pelaku lainnya.

Berikut petikan perbincangan Anto Iwan pada ZR, pasca tewasnya Andrew yang dikutip melalui kutipan (screenshot) percakapan mereka beberapa jam setelah insiden berdarah.

Petikan percakapan ini disalin (screenshot) oleh ZR dan diserahkan kepada Niko, saudara sepupu Andrew yang kemudian dirilis Niko melalui Bangka Pos, sebagai bukti pengancaman dan pembunuhan berencana pada saudara sepupunya, Andew.

 
"Awas kalau (ZR) nikah sama dia (Andrew) pasti kubunuh dimana pun dia (Andrew)  berada pasti kubunuh... orang itu pasti kubunuh... kalau adek nikah sama dia pasti kubunuh dimana pun dia berada," kata Niko kepada Bangka Pos, Minggu (19/5/2019), mengutip ancaman Anto Iwan pada sepupunya, Andrew (41) melalui WA telepon seluler ZR seperti dikutip dari Tribunnews.com.

 

Ancaman ini kata Niko ia dapatkan melalui percakapan Anto Iwan dengan ZR, janda beranak tiga.

Percakapan melalui pesan Whastapps (WA) itu dikirimkan Anto Iwan kepada ZR, Minggu (12/5/2019 sekitar Pukul 01.24 WIB, beberapa jam setelah Anto Iwan membunuh Andrew, karena terbakar api cemburu.

Percakapan antara Tersangka Anto Iwan dengan ZR kemudian disalin (screenshot) oleh ZR di telepon selulernya dan diserahkan kepada Niko ke pihak kepolisian, pasca kejadian.

"Karena dia (Andrew) itu nantang aku. Biarlah sama-sama nggak memiliki adek (ZR). Apa kabar dia (Andrew) tadi? Sudah di rumah sakit apa belum?" lanjut pelaku masih dalam percakapannya dengan ZR, seperti dikutip oleh Niko.

Setelah berkali-kali mengirim pesan, akhirnya ZR membalas pesan WA Anto Iwan, mantan pacarnya. ZR membalas pesan WA karena awalnya tak mengerti maksud pesan yang diutarakan Anto Iwan.

"Apa maksud tu ku dak ngerti, abang (Anto Iwan) ni kenapa?" balas ZR, awalnya tak mengerti maksud Anto Iwan, seperti dikutip Niko dalam bukti screenshot.

Sebaliknya Anto terus mengulang-ulang kata dalam WA menyatakan bahwa ia telah membunuh Andrew, kekasih baru ZR.

Tapi ZR masih juga tak mengerti bahwa calon suaminya, Andrew telah dibunuh oleh Anto Iwan, mantan pacarnya sendiri.

"Adek (ZR) sayang nggak sama aku? Ku sayang adek. Tadi sudah kutusuk dia (Andrew). Kalau kalian berdua (Andrew dan ZR) menikah, dimana pun pasti kubunuh. Dia sudah sudah nantang aku. Sekarang dia merasakan rasa sakit. Kalau nikah nanti pasti kubunuh," kata Anto Iwan.

"Bajuku kena dara semua. Pacar adek (Andrew) tadi. Jangan sampai adek nikah sama dia. (Kalau) adek nggak mau nikah sama aku, dia (Andrew) harus nggak juga.

Kurela hidup di tengah hutan asal dia (Andrew) mati di tangan ku. Pacar adek tadi sudah kutusuk  ketemu di jalan. Apa kabar dia (Andrew), sudah di rumah sakit apa belum?" kata Anto.

Setelah berulang-ulang Anto Iwan memastikan telah menusuk pisau ke tubuh Andrew, akhirnya ZR mengerti mengenai percakapan di WA tersebut.

Ia baru sadar bahwa Anto Iwan tak main-main telah membunuh calon suaminya, Andew.

"Ngape abang ..macem ni kita?" kata ZR membalas pesan WA Anto Iwan, yang ketika itu dalam keadaan sedang melarikan diri.

Tak lama kemudian Anto Iwan, Minggu (12/5/2019) Pukul 03.41 WIB kembali menghubungi ZR melalui videocall telepon seluler, namun tak direspon ZR.

"Ijinkan aku mendengar suara adek untuk terakhir kalinya," kata Anto Iwan memelas, meminta  ZR menerima panggilan videocallnya pasca pembunuhan.

Namun ZR beralasan tak mau menerima videocall Anto Iwan karena ketika itu ada ibunya di sebelah ZR. "Ada mamak, emang Abang (Anto Iwan) ada dimana? Inbox kan aja nggak usah telepon," balas ZR.

Lalu Anto Iwan menulis pesan lanjutan. Ia mengaku sudah satu bulan mencari informasi tentang hubungan ZR dengan Andrew.

Anto Iwan seolah penasaran kenapa ZR memutuskan hubungan kasih dengannya.

Ternyata setelah putus dengan Anto Iwan, ZR berhubungan dengan pria lain bernama Andrew, bahkan bakal segera menikah.

"Tolong abang (Anto Iwan) jangan ganggu hubunganku dengan dia (Andrew).Nanti aku jelaskan lagi kalau kita ketemu," balas ZR.

Anto Iwan lagi-lagi menghubungi ZR melalui videocall, namun tetap tidak direspon oleh ZR.

Lalu Anto Iwan mengirimkan fotonya dalam pelarian, kondisi mata bengkak karena bekas pukulan Andrew, lawan duel mautnya dalam perkelahian.

"Ku cuma mata (bengkak), tapi dia (Andrew) kena tusuk. Mungkin meningal dia. Yang kuingat kutusuk tiga kali dia tadi, setelah itu nggak ingat lagi," kata Anto Iwan.

Sekitar dua jam Anto Iwan dan ZR berkomunikasi via pesan singkat WA telepon seluler, akhirnya keberadaannya tercium polisi.

Kepada ZR, Anto Iwan mengaku sedang berada di sebuah kawasan kandang ayam tempat loaksi kerjanya dulu.

Anto Iwan mengaku akan melarikan diri dan hidup di hutan agar tak ditangkap polisi setelah pembunuhan yang ia lakukan terjadi. Anto Iwan membocorkan lokasi pelarian pada ZR tanpa sadar justru jejaknya sedang ditelusuri polisi.

"Ku di kandang ayam tempat ku kerja dulu, disini lagi sepi. Keluar sebentar, kutelpon biar jelas biar adek tahu. Dek (rencana) ku (menyadap getah) karet di seberang, tempat aku kerja dulu, jangan kasih tahu orang tempat aku," kata Anto Iwan, yang kemudian ditangkap polisi, sekitar 30 menit setelah percakapannya dengan janda beranak tiga, ZR.

 
Kapolres Bangka AKBP Budi Arianto diwakili Kapolsek Pemali, Ipda Meidy dikonfirmasi mengenai penanganan kasus ini, Minggu (19/5/2019) menyatakan,  proses penyidikan hampir rampung.

 

Dalam waktu dekat Tersangka Anto Iwan akan dipindahkan dari ruang tahanan Polsek Pemali ke Lapas Bukitsemut Sungailiat Bangka. Mengenai dugaan Niko, keluarga korban yang mensinyalir pelaku lebih dari satu, Kapolsek membantahnya.

"(Berkas penyidikan perkara) hampir kelar. Mungkin dalam beberapa hari ke depan rampung dan tersangka akan kita titipkan ke Lapas Bukitsemut Sungailiat. Sejauh ini berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku hanya satu orang, tidak ada (tidak benar dugaan) dua orang," kata Kapolsek.

Pada edisi sebelumnya  disebutkan, betapa Anto Iwan (35), masih memendam rindu pada ZR, seorang perempuan Desa Sempan Kecamatan Pemali Bangka. Ia tak mampu melupakan wanita itu,  walau kini tak lagi menjadi kekasihnya.

Hingga suatu malam, Sabtu (11/5/2019), Anto Iwan mendatangi rumah perempuan mantan pacarnya ini. Tapi betapa ia dibuat kecewa, karena sang pujaan hati sedang berduaan dengan kekasih baru, Andrew (40).

Pertemuan ini merupakan cikal bakal duel maut merenggut korban jiwa di antara mereka, menewaskan Andrew.

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER