Kanal

PT Pulau Sambu Komitmen Akan Salurkan CSR nya untuk Pemberdayaan Petani

INHILKLIK.COM, TEBILAHAN - Anggota DPR RI H. Abdul Wahid mempertanyakan soal kebenaran kabar bahwa PT. Pulau Sambu berhenti membeli hasil kebun kelapa masyarakat.

Pertanyaan itu dilontrkan Wahid saat kunjungan kerjanya minggu lalu di Kantor PT. Pulau Sambu Guntung, Kamis (23/7/2020).

Menurut Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini bahwa banyak sekali pengaduan masyarakat kepada dirinya.

"Saya menerima banyak sekali pengaduan ini pak, selain antrian bongkar yang memakan waktu lama, ada juga isu sambu stop beli kelapa petani. kunjungan saya akhir desember 2019 lalu hari ini saya tagih jawabannya," jelas Anggota Komisi VII DPR RI ini

Pimpinan Sambu Guntung Minandar didampingi Humas Ahlin Ginting memgklarifikasi isu liar yang berkembang dimasyarakat, bahwa tidak benar sambu berhenti membeli hasil kebun masyarakat.

"Sambu ini 90% bahan bakunya dari hasil kebun masyarakat pak, tidak benar kalau kita stop beli, beberapa bulan belakangan kita memang menumpuk, 14 Crane Bongkar kita 24 jam, gudang menumpuk sampai dijalan-jalan belakang pak," jelas Minandar

"Memang kita ada tampung kelapa dari sulawesi dan kalimantan, itu sejak tahun lalu sebelum Pandemi Covid-19 sudah kontrak membeli pak, tidak mengkin kita putus karna sudah kontrak, tapi juli ini terkahir," tambahnya.

Humas Sambu Group Ahlim Ginting juga menjelaskan bahwa bukan berhenti membeli tapi memindahkan dari sambu enok ke sambu guntung.

"Yang isu berhenti membeli itu terjadi di Sambu Enok Pak, disana yang seharusnya membeli kelapa kering (kopra) beberapa bulan terakhir membantu menampung beli kelapa bulat, karna penuh di stop sementata dan diarahkan ke sambu guntung, itu sebenarnya pak, kalau di glGuntung dan Pulau Burung 24 jam menampung terus pak," jelas Ginting.

Wakil Ketua DPRD Indragiri Hilir Edi Gunawan juga meminta agar PT. Pulau Sambu memprioritaskan petani yang menjual disekitaran PT Pulau Sambu agar diperoritaskan

"Petani kita yang dari daerah sini kalau bisa jangan ikut antrian yang lama-lama itu pak, dikhususkan tempat bagi mereka hingga tidak lagi antri, tetapi langsung bongkar," pinta Anggota DPRD Inhil tiga periode ini.

Tentang Pelaksanaan kegiatan Dana CSR Abdul Wahid juga meminta agar pemberdayaan bagi petani diperioritaskan.

"Kalau bisa CSR nya untuk memberdayakan petani pak, menjaga kebun mereka agar tetap produktif dan berkualitas, apalagi sambu inikan pasokan dari petani, apakah pupuk atau normalisasi sungai atau menanggul kebun yang terancam intrusi air lait," pinta mantan Anggota DPRD Riau dua periode ini.

Menejemen PT. Pulau Sambu berjanji akan mewujudkan dan melakukan pemberdayaan bagi petani melalui dana CSR nya. (*)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER