Kanal

Viral Bocah 12 Tahun Nyetir Truk Kontainer, Segini Syarat Usia Punya SIM

INHILKLIK.COM - Sebuah video seorang bocah mengendarai truk kontainer viral di jejaring sosial. Video itu memperlihatkan bocah berusia 12 tahun dengan santai mengendarai truk kontainer sambil merokok.

Dalam video itu, bocah tersebut terlihat mengendarai truk berkelir hijau seorang diri tanpa ada orang dewasa yang menemaninya.

"Bro, narik ke mana?" tanya seseorang dalam video yang viral di media sosial. Bocah itu menjawab ingin ke Tasikmalaya."Umur berapa?" tanya pria di video itu lagi. Bocah itu mengatakan bahwa dia baru berusia 12 tahun.

Di akhir video, bocah tersebut terlihat menyetir truk sambil merokok.

Aksi ini bikin heboh, karena , mengemudi kendaraan bermotor harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Berdasarkan Peraturan Kapolri No. 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi, salah satu persyawatan pendaftaran SIM adalah usia yang sudah cukup.

Persyaratan usia paling rendah:
a. berusia 17 (tujuh belas) tahun untuk SIM A, SIM C, dan SIM D;
b. berusia 20 (dua puluh) tahun untuk SIM B I; dan
c. berusia 21 (dua puluh satu) tahun untuk SIM B II.
d. berusia 20 (dua puluh) tahun untuk SIM A Umum;
e. berusia 22 (dua puluh dua) tahun untuk SIM B I Umum; dan
f. berusia 23 (dua puluh tiga) tahun untuk SIM B II Umum.

Untuk mengendarai truk kontainer sendiri pengendara harus mengantongi SIM B II. Artinya, paling tidak pengemudi harus berusia minimal 21 tahun untuk mengendarai truk kontainer.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, bahwa mengemudi truk atau mobil besar butuh tanggung jawab besar. Dampak yang terjadi ketika kecelakaan juga banyak yang berujung fatal.

"Itu kenapa harus di-handle oleh orang yang matang secara mental dan skill supaya tidak membahayakan. Anak kecil belum bisa berpikir seperti itu," sebut Sony.

"Dari sisi hard skill, operasionalnya berat, menguras pikiran dan tenaga serta dengan kewaspadaan tinggi," sambungnya.

Ditambah bahaya dari sisi soft skill yang belum dimiliki anak di bawah umur. Kata Sony, secara mental anak tersebut belum stabil.

"Emosinya up and down sehingga tidak dapat mengambil keputusan yang benar di kondisi darurat atau emergency," sebutnya. (*)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER