 |
| Petani cabat/Int |
INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Riau menilai kebijakan perpolitikan di Riau sepanjang 2014 telah gagal dalam mengembangkan sektor pertanian.
Ketua AIPI Riau Andi Yusran, dalam diskus tertutup yang berlangsung di kantor Lembaga Survei Riau Indikator, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Riau mencapai 7,13 persen di atas rata-rata nasional. Namun pencapaian ini ternyata sama sekali bukan dari sektor pertanian.
Padahal sektor ini sangat berdekatan dengan perbaikan ekonomi masyarakat. Karena pertanian berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok.
"Ini artinya pemerintah kita telah gagal dalam upaya memperbaiki ekonomi masyarakat miskin dan mensejahterakan rakyat," ujarnya, Kamis (01/01/2015).
Seharusnya, ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Riau di angka 7,13 persen sudah bisa menekan angka kemiskinan. Sebab itulah ia membantah jika pencapaian angka tersebut adalah sebuah upaya perbaikan ekonomi masyarakat.
"Indikator utama keberhasilan perbaikan ekonomi dengan angka segitu harus berimbas jelas pada tingkat kesejahteraan, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya mutu pendidikan," tambahnya.
Ketiga indikator ini merupakan masalah urgen bagi pemerintah Provinsi Riau yang mesti segera dituntaskan. "Lagi-lagi perbaikan kebijakan politik yang menjadi salah satu solusinya," katanya. (melba/Bertuahpos)