Kanal

Pantai Mangrove Serdang Bedagai Jadi Wisata Edukasi dan Sajikan Keindahan Alam

INHILKLIK.COM, SERGAI - Pantai Mangrove Kampung Nipah berlokasi di Dusun III, Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi wisata edukasi. 

Konsepnya, ikon edukasi tersebut untuk penanaman pohon dalam menjaga keindahan alam ciptaan-Nya. Sikap mencintai lingkungan harus ditanamkan sejak dini.  Agar nantinya terbiasa menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan hidup. 

Maka sangat banyak mahasiswa hingga pelajar sering melakukan kunjungan pembelajaran, seperti konservasi mangrove dan melihat pengolahan bahan bakau mangrove yang dibuat oleh warga setempat. 

Tak hanya itu, bahkan turis lokal dan mancanegara sudah pernah berkunjung menikmati alam dan edukasi lingkungan yang diunggulkan Pantai Mangrove. 

Pantai Mangrove juga menyajikan pasir putih yang terhampar luas untuk memanjakan pengunjung yang berlibur diiringi angin sepoi-sepoi. 

Kemudian untuk mendapatkan pasir putih itu pengunjung disiapkan jembatan karena posisinya yang terpisah air laut melintasi di Pantai Mangrove tersebut. 

Selanjutnya kita bisa menikmati keasriannya, karena banyak terdapat pohon cemara dan hutang mangrove hingga menimbulkan kesejukan alam yang merupakan salah satu anugerah terindah yang diciptakan oleh Allah SWT. 

Hal itu tentunya juga diutamakan kebersihan guna memberikan kenyamanan bagi pengunjung hingga betah menikmati suasana pantai tersebut. 

Selain semua daya tarik diatas, Pantai Mangrove juga memiliki kuliner yang sangat recommended untuk dicoba dan sambil ngopi santai. 

Objek wisata Pantai ini juga terus mengalami perubahan dari situasi keindahan yang asri hingga fasilitas. 

Tentunya ini juga mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sergai dalam mewujudkan 7 program dalam Sapta Dambaan (SAPDA) di antaranya Wisata Maju Terus. 

Menurut Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Muara Baimbai, Sutrisno, didampingi Tim Pengawas Hermansyah, Selasa (11/7/2023) menyampaikan Pantai Mangrove ini salah satunya berkonsep wisata edukasi dengan kelas edukasi diantaranya penanaman pohon dan pengolahan makanan berbahan mangrove. 

"Jadi wisata mangrove ini dikelola oleh masyarakat lokal yang tergabung dalam KSU bernama Muara Baimbai, sejak tanggal 23 Juli 2012 sampai sekarang," ujarnya. 

"Nah, di sini kita tentunya lebih mengutamakan pekerja dari masyarakat lokal, hingga mendapatkan pendapatan masyarakat diketahui yang tergabung sebanyak 42 Kartu Keluarga (KK), kesemuanya itu warga Dusun III, Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan," ucap Sutrisno menambahkan. 

Tanaman hutan mangrove ini, kata Sutrisno, selain mengaktivasi abrasi dan juga dapat dimanfaatkan menjadi makanan khas dan kesehatan seperti kerupuk daun jeruju, sirup buah perpat, dodol dari buah api-api dan lainnya. 

"Ada pun fasilitas yang kita tawarkan yakni homestay atau penginapan serta ada pondok-pondok unik untuk bersantai hingga swafoto keluarga, ada aula untuk kegiatan, musala, kemudian untuk unit usaha kita ada Mangrove Coffe Shop, kantin menyediakan seafood segar, motor roda 4 ATV untuk pengunjung ada 3 unit, hingga fasilitas kamar mandi yang memadai," paparnya. 

Masih kata Ketua KSU Muara Baimbai, selama 2022-2023 ada penurunan pengunjung karena kemungkinan ini karena banyaknya objek wisata dan perekonomian juga sulit pasca pandemi Covid-19, namun pastinya kami terus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sergai, dari pajak hingga retribusi. 

"Kami terus berbuat dan tidak terlalu banyak berharap untuk pengembangan objek wisata Pantai Mangrove di Kabupaten Sergai dalam menjaga keindahan alam. Kami juga terus berbenah dan menata keindahan Pantai Mangrove guna menarik wisatawan, baik dalam daerah maupun luar daerah hingga mancanegara," tutup Sutrisno. 

Sementara itu pengunjung wisata Mangrove, Dian (21) bersama temannya warga Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang mengatakan Pantai Mangrove ini sangat enak dan cocok sekali untuk membawa keluarga berlibur sekaligus menghilangkan kepenatan kita yang sehari-hari beraktivitas di perkotaan. 

"Udaranya sejuk, membuat tubuh terasa segar menikmati keindahan alamnya," ujarnya. 

Sebagai pengunjung luar daerah, Dian mendukung tempat wisata Pantai Mangrove ini kedepannya tetap merawat keindahan dan keasrian suasana alam yang dimiliki. 

"Hari ini yang kedua kalinya saya mengunjungi Pantai Mangrove dan saya merasa senang berada di sini berlibur dengan teman," ucapnya menutup sambil melakukan swafoto di tengah tanaman mangrove. 

Hal senada juga disampaikan pengunjung yang datang dari Kota Medan bersama rombongan keluarga besarnya mengatakan, objek wisata pantai Mangrove sangat nyaman dan masih banyak pohon cemaranya ditambah lagi masyarakat yang ada di sekitar tempat wisata sangat ramah pelayanannya. 

"Pohonnya banyak dan rimbun, kalau berada dibawahnya terasa teduh dan ditambah lagi anginnya bertiup sepoi-sepoi rasanya ingin tertidur," katanya. 

Ditambahkannya, semakin kita berjalan ke bibir pantai dengan pasir putih yang terhampar luas maka akan melihat pemandangan ombak laut yang datang silih berganti. 

"Nah, ditambah lagi terlihat dari kejauhan banyak sampan nelayan yang lagi menangkap ikan di tengah lautan," pungkasnya. 

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Poraparbud) Kabupaten Sergai, Drs. Akmal, AP, M.Si saat dikonfirmasi wartawan, berharap kepada pengelola harus lebih berinovatif dengan memberikan pelayanan kepariwisataan dengan ramah, senyum dan tegur sapa yang menyenangkan. 

Lanjutnya, fasilitas umum yang ada di objek wisata tersebut harus disediakan dengan bersih dan rapi, misalnya musalanya harus ada rapi dan bersih, lingkungan sekitaran objek wisata harus asri dan rindang, tempat/objek wisata harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung wisata, toilet umumnya harus ada rapi dan bersih, pondok-pondok wisatanya pun harus rapi, bersih dan nyaman. 

"Kemudian yang terpenting lagi adalah harga-harga kuliner dan sewa pondok wisatanya haruslah dengan harga wajar dan terjangkau. Jangan patok harga tinggi dan mahal sehingga orang atau pengunjung jadi kapok berkunjung ke tempat wisata kita," papar Akmal. 

Kepala Dinas Poraparbud Sergai juga menghimbau warga dan wisatawan agar datang dan berkunjunglah ke objek wisata pantai di Kabupaten Sergai dengan panjang garis pantainya 55 km, dengan menikmati keindahan pemandangan pesisir pantainya dan nikmati kuliner seafood nya yang hanya mempunyai dua rasa yaitu enak dan enak sekali. 

"Pastinya, ikan dan makanannya lautnya pun segar karena ikannya sekali mati," kata Akmal mengakhiri. (Advertorial)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER