Kanal

Jamaah Haji Inhil Wafat di Batam

Ilustrasi/Sindonews.com
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Sa­lah seorang jamaah ha­ji asal Indragiri Hilir, Su­pardi, akhirnya meninggal dunia di Batam. Sebelum­nya, ia menjalani pera­wa­tan di rumah sakit, se­te­lah mendarat bersama ja­maah Inhil lainnya dari Tanah Suci.

Ha­l itu dibenarkan Kepala Kan­tor Kementerian Agama (Kakankemenag) Inhil me­lalui Kasi Haji dan Um­rah, Harun, Minggu (19/10). Dikatakan, JH yang bersangkutan akhir­nya meninggal dunia pa­da Jumat (17/10) sore. Su­pardi adalah warga Ke­camatan Batang Tuaka, yang ter­gabung dalam Kloter 4.

Supardi mendarat di Batam bersama JH Inhil lainnya pada 14 Oktober lalu.

Dijelaskan Harun, sebelumnya jamaah tersebut sudah mengalami sakit sejak berada di Tanah Suci Makkah. Namun masih bisa dibawa pulang ke Tanah Air. Selama perjalanan, ia berada dalam pengawasan tim medis.

Setibanya di Batam, Supardi yang sudah berusia lanjut itu butuh perawatan lebih intensif dan mengharuskan dirinya dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam oleh pihak PPIH Batam. Setelah beberapa hari dirawat, Supardi akhirnya dipanggil Yang Maha Kuasa.

“Kemarin jenazah sudah tida di Tembilahan, yang diantar melalui Pekanbaru menggunakan mobil ambulans dan didampingi petugas KKP Tembilahan,” terangnya.

Selanjutnya, setelah tiba di Tembilahan jenazah di shalatkan di Masjid Muawanah, Jalan Tanjung Harapan dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Tanjung Harapan Tembilahan.

Dirawat di Tanah Suci

Sementara itu, dua JH asal Rohil dan Meranti, juga harus menjalani perawatan di Makkah dan Jeddah. Keduanya adalah Muhammad Samad bin Samad dan Syaharudin bin Syaharudin Bahar. Akibatnya, keduanya belum bisa kembali ke Tanah Air bersama jamaah haji lainnya yang tergabung dalam Kloter 10.

Sesuai jadwal, Kloter 10 yang membawa JH asal Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Pekanbaru dan Kampar, mendarat di Debarkasi Batam pada Minggu kemarin.

Menurut Ketua Kloter 10, Efendi bin Jaafar Mahdi, para JH dalam kloter berjumlah 450 orang. Satu di antaranya, Sri Wahyuni dari Rohil wafat di Tanah Suci pada 7 Oktober lalu. Sementara dua lainnya pulang lebih awal dan dua sisanya masih menetap di Tanah Suci, karena dirawat.

“Yang dua pulang dari awal, alasannya urusan kepemerintahan, yang dua lagi sakit, satu di rumah sakit Indonesia, satu di Rumah Sakit Jeddah, dari Meranti satu, dari Rohil satu. Dari Meranti, namanya Muhamad Samad bin Samad, yang Rohil namanya Syaharudin bin Syaharudin Bahar, meninggal ibu Sri Wahyuni,” kata Effendi bin Jaafar Mahdi.

Namun dia tidak sempat menjelaskan, siapa yang dirawat di Rumah Sakit Indonesia, Mekah dan siapa pula yang dirawat di Rumah Sakit Jeddah.

Dalam pada itu, meski hanya dua orang yang tidak kembali karena sakit, namun pantauan di Embarkasi Batam, banyak juga yang setelah sampai mengalami sakit dan mendapatkan perawatan cepat dari petugas.

Mereka yang sakit, sempat ditinjau Bupati Rohil Suyatno dan Plt. Sekda M Job Kurniawan serta tim kesehatan Pemkab Rohil. (jum, rtc/haluanriaupress)
Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER