 |
| Sumber Foto Istimewa/Swarariau |
Inijuga dibuktikan dengan mulainya ditemukan beberapa titik api di beberapa kabupaten kota di Riau. Langkah tersebut menjadi perhatian, agar tidak berkembang luas.
Informasi itu disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kaifi Azmi kepada wartawan, Jumat (12/10/14) di Pekanbaru. Menurutnya, hasil pantauan hot spot memang mulai terlihat beberapa waktu belakangan ini.
“Kita terus melakukan pemantauan untuk jumlah dan lokasi hot spot di Riau. Beberapa waktu yang lalu, di Riau sempat nihil hot spot, namun beberapa waktu terakhir hot spot kembali terlihat,”katanya.
Ketika ditanyakan mengenai jumlah hot spot yang terpantau, Kaifi menerangkan pantauan satelit NOAA 18 terlihat 225 titik hot spot di wilayah Sumatera. Sementara untuk di Riau, hanya ditemukan enam titik.
Lanjut Kaifi, enam titik yang terlihat tersebar di beberapa daerah yang memiliki kawasan hutan cukup tinggi. Seperti dua titik yang ditemukan di Kabupaten Pelalawan, satu titik di Kabupaten Indragiri Hulu, satu titik di Indragiri Hilir dan satu titik di Rokan Hilir.
“Kondisi ini perlu diantisipasi secara menyeluruh dan berkelanjutan. Kita harapkan, seluruh instansi terkait di kabupaten/kota harus dapat pro aktif dan melakukan pemantauan ke titik-titik rawan,”tuturnya. (rpc/swarariau)