 |
| Jokowi-Jusuf Kalla |
Menurut Jokowi pernyataan JK itu disampaikan setelah dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 4 bulan. Sementara saat itu elektabilitas Jokowi sangat kuat digadang-kagang menjadi presiden.
"Itu disampaikan Pak JK 4 bulan setelah saya menjabat. Kalau saat itu saya dicapreskan, itu keliru. Tapi saat itu, kan saya sampaikan tidak mikir, karena masih posisi bekerja. Tapi setelah bekerja, ada hasil seperti di Tanah Abang, Pluit, Ria Rio, MRT mulai," begitu kata Jokowi di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin (26/5).
Menurut Jokowi melihat kondisi Jakarta yang sudah berubah dan banyak proyek pengentasan banjir yang mulai jalan, menurutnya pikiran JK pasti berubah. JK dinilai akan balik memujinya.
"Nah, sekarang tanya Pak JK, jawabannya pasti akan beda," begitu kata Jokowi.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 3:52 menit berisi wawancara televisi Bisnis Indonesia dengan mantan Wapres Jusuf Kalla, telah ramai menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Klip video yang diunggah ke youtube pada 24 Mei ini, diberi judul beraneka macam, antara lain, Jusuf Kalla: Jokowi Presiden, Bisa Hancur Negara Ini. Oleh pengunggah lain, klip dengan isi serupa diberi judul, Kalau Jokowi jadi Presiden Indonesia tidak Punya Nilai, Bisa Kacau.
Tak bisa dihindari, klip video ini telah dipergunakan untuk menjadi bahan kampanye menunjukkan ketidakkompakan pasangan yang diusung oleh PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu. Walaupun dalam wawancara itu kemudian terlihat tidak ada pernyataan gamblang JK tentang ketidaklayakan Jokowi sebagai presiden, judul provokatif itu ternyata telah ampuh membentuk opini yang berkembang.
Dalam wawancara itu JK membantah pernyataan bahwa Jokowi tidak punya pengalaman. "Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman. Dia kan Gubernur DKI, pengalamannya Wali Kota Solo," tutur JK, yang ditempatkan sebagai pinisepuh Golkar. (*)
Source: jaringannews.com