Kanal

Ini Perbedaan Visi-Misi Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta soal KPK

Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (kiri) saat deklarasi di Gedong Joang, Jakarta, dan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat deklarasi di Rumah Polonia, Jakarta, Senin (18/5/2014).
INHILKLIK.COM, Jakarta -- Topik pemberantasan korupsi menjadi salah satu hal yang diandalkan pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden untuk menarik simpati masyarakat. Salah satunya dengan penguatan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, secara keseluruhan dua pasangan bakal capres-cawapres memiliki komitmen yang sama dalam mencegah dan menindak kasus korupsi. Keduanya ingin agar pemerintahan ke depan dapat berjalan lebih transparan dan akuntabilitas.

"Untuk penindakan kasus korupsi, keduanya ingin agar fokus di KPK," kata Ade dalam sebuah diskusi di kantor ICW, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Meski demikian, Ade menilai ada perbedaan mendasar pada visi-misi kedua pasang kandidat tersebut. Pasangan Jokowi-JK, kata Ade, ingin mengedepankan agar independensi KPK dalam upaya penegakan hukum dapat lebih terjaga.

"Pasangan Prabowo-Hatta lebih menitikberatkan pada penambahan personel penyidik. Selain itu, masih ada sejumlah penguatan tambahan untuk mencegah tindakan politisi yang ingin mengurangi wewenang KPK," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengunggah visi, misi, dan program kerja pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta di laman www.kpu.go.id. Visi, misi, dan program aksi Jokowi-JK setebal 42 halaman diberi judul "Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian". Prabowo-Hatta mengirim visi, misi, dan program sebanyak sembilan halaman.

Visi-misi Jokowi-JK dipaparkan dalam 12 agenda strategis bidang politik, 16 agenda strategis bidang ekonomi, serta tiga agenda strategis bidang kepribadian dan budaya. Dari 31 agenda strategis itu diperas menjadi sembilan agenda prioritas, yaitu Nawa Cita. Pasangan Prabowo-Hatta menurunkan visi-misi dalam Delapan Agenda dan Program Nyata untuk Menyelamatkan Indonesia.

Kedua pasangan juga sudah detail menyampaikan program kerja masing-masing dari berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, lingkungan hidup, birokrasi dan pemerintahan, hingga energi. Namun, masih sedikit kalangan yang mengakses visi-misi itu karena minim sosialisasi. | kompas
Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER