Kanal

Bupati Nilai Pernyataan Disperindag Inhil 'Bodoh'

HM. Wardan (Foto: Spiritinhil.com)
INHILKLIK.COM, Tembilahan -- Bupati Inhil, HM Wardan menegaskan bahwa rencana pembangunan pasar kayu jati di Kecamatan Tembilahan Hulu tidak ada persoalan. Pemkab Inhil sudah memiliki site plan yang jelas. Pernyataan disperindag inhil dalam menanggapi permintaan disperindag Provinsi dinilai Bupati sebagai pernyataan "bodoh".

"Tidak ada masalah. tidak akan terjadi tumpang tindih pengerjaan. kita sudah memiliki site plan yang jelas terkait rencana pembangunan pasar kayu jati" Ujar Bupati seperti dilansir detikriau.co, Kamis, (10/04/14).

Diakui Bupati, untuk rencana pembenahan pasar kayu jati, Inhil mendapatkan dua sumber pendanaan diluar dana APBD Inhil. kucuran dana itu berasal dari APBD Murni Provinsi Riau dan APBN. Dipertegas Bupati, peruntukan kedua bantuan sumber pendanaan itu sudah sangat jelas. tidak akan ada benturan yang menyimpang dari aturan. "meskipun masih didalam satu lokasi tetapi ada dua pekerjaan, apakah itu salah?" Tanya Bupati.

Pernyataan disperindag Inhil melalui kasi pasar, Zainuddin yang meminta Disperindag Provinsi untuk turun ke lokasi guna menentukan lokasi pekerjaan, saat itu tampak membuat wajah Bupati Inhil ini memerah. menurut mantan Kadisdik Provinsi Riau ini, sangat aneh kita yang punya pekerjaan tetapi kita tidak mengetahui apa yang akan dikerjaan.

"Ini pernyataan ngawur. "Bodoh" itu namanya. rencana pembangunan pasar kayu jati sudah jelas. site plan kita juga sudah jelas." Pertegas Bupati dengan nada suara sedikit tinggi.

Sebelumnya, melalui sambungan telepon selularnya kepada detikriau.org, Kadisperindag Provinsi  Riau, Nizhamul, SE MM juga terkesan kecewa dengan penolakan undangan darinya kepada Disperindag Inhil untuk menyampaikan ekspos rencana pembangunan pasar Kayu jati ke Pekanbaru. 

Disebut Among, panggilan akrab Kadisperindagprov ini. kedatangan Disperindag Inhil amat sangat penting. terutama dalam menentukan dimana lokasi pengerjaan yang harus dibantu pendanaannya oleh pihak Provinsi untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan.

"Saya nilai Disperindag Inhil tidak serius. Kita lihat dulu, bisa saja dananya kita pindahkan ke kabupaten lain yang lebih membutuhkan," Jawab Amonk kala itu. (*)


Source: detikriau.co
Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER