Kanal

Anas: Pemilu 2009 Ada Keanehan

Anas Urbaningrum (Foto: okezone)
Jakarta (Inhilklik) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menilai, Pemilu 2014 harus bisa lebih sukses dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. 

Menurut Anas, Pemilu 2014 tidak akan bermasalah jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa mengambil pelajaran dari kesalahan Pemilu 2004 dan 2009.

"Jadi tinggal menambal saja yang kurang bagus, yang bagus ya dipertahankan," kata dia di MNC Tower, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2013).

Dia menilai, akan timbul keanehan jika Pemilu 2014 tidak lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dia berharap, Pemilu 2014 tidak berjalan seperti Pemilu 2009 lalu.

"Buat saya agak aneh 2009 dulu, itu tidak lebih baik dari 2004 Pemilunya. Kalau sampai 2014 tidak lebih bagus dari 2009 kan jadi aneh," ujarnya.

Keanehan yang dimaksud Anas adalah, Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009 tidak jelas. Pada Pemilu 2004, dia mengklaim tidak ada masalah dengan DPT. 

"2004 itu Pemilu pertama yang rumit, ada masalah DPT? tidak ada. Karena KPU mengontrol penuh," ungkap mantan Komisioner KPU periode 2001-2005 itu.

Sedangkan pada Pemilu 2009, dia mengingat partai-partai politik sampai mengirimkan komputer ke Kantor KPU untuk meng-update data pemilih. "Kalau 2009 kan ada masalah besar dalam DPT," cetusnya.

Anas mengaku tak tahu, apakah masalah DPT itu disengaja atau tidak. Karena, saat itu dirinya sudah konsentrasi mengurus Partai Demokrat. Apakah itu bisa disebut kecurangan? menurut Anas harus dilihat penyebabnya.

"Kalau sebabnya ketidakmampuan atau lalai, bukan kecurangan. Tapi kalau ada sebab yang lain ya harus ditindaklanjuti," paparnya.

Kata dia, masyarakat harus mengawal kinerja KPU jangan sampai membuat kebijakan yang bisa ditafsirkan mengurangi independensi.

"Misalnya, kemarin MoU dengan Lemsaneg, KPU tidak perlu itu. Kalau pakar IT yang independent itu kan timnya 100 persen di bawah otoritas KPU," pungkasnya.

Dia mengatakan, kerjsama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) akan merugikan citra KPU sebagai lembaga yang independent. (*)



Source: okezone.com
Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER