Laka Laut di Inhil Tinggi, Dewan Minta Pemda Segera Normalisasi Sungai-Sungai

Kamis, 17 Maret 2016

post

Edi Gunawan alias Asun
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Kabupaten Indragiri Hilir, selain sangat rawan dengan bencana kebakaran negeri hamparan kelapa dunia ini juga rawan dengan kecelakaan laut.

Dua hari yang lalu kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Suak Patut, Kelurahan Amal Bhakti, Kecamatan Kateman, Rabu (16/3/2016), diduga speedboat melanggar sampah sehingga membuatnya oleng dan terbalik. Dari peristiwa naas tersebut dinyatakan satu orang meninggal dunia.

Sebelumnya dua bulannya yang lalu, tepatnya selasa (12/01/2016), kecelakaan laut terjadi di perairan Kuala Patah Parang, Kecamatan Benteng, Dimana sebuah speedboat melaanggar sebatang kayu.
Akibatnya, speedboat Tobindo Express yang memuat 80 orang penumpang itu bocor dan tenggelam di sekitar perairan tersebut, untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Tingginya tingkat laka laut di perairan negeri seribu parit ini mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir.

Edi Gunawan, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyampaikan tingginya tingkat laka laut di Inhil bukan hanya dikarenakan human error, tetapi juga karena faktor lain seperti standar angkutan yang jauh dari kata layak serta kondisi perairan atau jalur lintas yang kotor.

Dijelaskan Pria yang akrab dipanggil Asun tersebut, banyak sungai-sungai di Inhil yang menjadi lalu lintas utama kondisinya kotor dan bersampah. Kondisi tersebut dapat menjadi ancaman bagi speadbood ataupun angkutan lainnya ketika melintas, tak jarang Speedboat ketika melaju menghantam kayu atau tunggul.

Untuk itu, Asun berharap Pemerintah Daerah segera melakukan tindakan nyata seperti melakukan normalisasi sungai-sungai menjadi akses utama agar laka laut dapat di minimalisir.

"Kita minta Pemda segera melalukan normalisasi sungai-sungai atau parit-parit yang menjadi lalu lintas trasportasi air. Seperti di daerah kuala selat, itu akes utama orang kemana-mana, tapi kondisinya kotor, ini yang membuat rawan kecelakaan," ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD Inhil ini, Kamis (17/03/2016). (Adv/DPRD)