Ekonomi Sumatra Barat Menurun Karena Produksi Pertanian yang Melambat

Senin, 06 Februari 2017

INHILKLIK.COM, Padang - Badan Pusat Statistik Sumatera Barat mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun 2016 hanya 5,26 persen. Terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yang tercatat 5,52 persen.
"Perlambatan ini disebabkan melambatnya sektor pertanian yang hanya tumbuh 1,96 persen," ujar Kepala BPS Sumatera Barat Sukardi Senin 6 Februari 2017. Padahal, sektor pertanian memberikan konstribusi terhadap perekonomian Sumatera Barat sebesar 24 persen.

Menurut dia, sektor pertanian mengalami perlambatan cukup signifikan dibanding tahun 2015 yang mencapai 4,36 persen. Melambatnya produksi sektor pertanian ini dipengaruhi cuaca ekstrem, terutama produksi tanaman pangan, cabai berah, beras dan kebutuhan pokok lainnya.Dari sisi pengeluaran, melambatnya komponen pengeluaran pemerintah yang hanya tumbuh 1,20 persen juga menyebabkan perlambatan. Efisiensi dan pengetatan anggaran menyebabkan terjadi perlambatan. Sedangkan pada tahun 2015 pengeluaran pemerintah masih tumbuh 4,36 persen.

Namun, kata dia, secara nasional pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 sebesar 4,94 persen, menurun 1,77 persen dari triwulan III tahun sama.  Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2016 tercatat 5,02 persen.Sebelumnya Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat hanya berada di kisaran 5,3 peren hingga 5,6 persen. Sedangkan tahun ini Bank Indonesia memproyeksikan di kisaran 5,3 persen hingga 5,7 persen.

“Tahun ini kami proyeksikan di kisaran 5,3 persen- 5,7persen, peluangnya masih terbuka lebar,” ujarnya. (Tempo.co)