INHILKLIK.COM, JAKARTA - Harga jual emas dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini dibuka meningkat, ketika awal pekan kemarin sempat melemah tipis. Pergerakan positif emas dalam negeri terjadi saat emas dunia masih terus berkilau di tengah pelemahan dolar Amerika Serikat (USD).

Seperti dikutip dari laman Logammulia.com, Selasa (7/2/2017) harga jual emas Antam naik Rp2.000 menjadi Rp602.000/gram dari sebelumnya Rp600.000/gram. Lonjakan juga terjadi pada harga buyback emas Antam di level Rp526.000/gram dibandingkan kemarin Rp523.000/gram.

Harga emas Antam ukuran 2 gram dibanderol Rp1.164.000 dengan harga per gram Rp582.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.728.000 dengan harga per gram Rp576.000. Sedangkan harga emas 4 gram senilai Rp2.292.000 dengan harga per gram Rp573.000.

Emas ukuran 5 gram sebesar Rp2.865.000 dengan harga per gram Rp573.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.655.000 dengan harga per gram Rp565.500. Harga emas 25 gram Rp14.000.000 dengan harga per gram Rp560.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp27.850.000, dengan harga per gram Rp557.000.

Selanjutnya, harga emas 100 gram sebesar Rp55.525.000, dengan harga per gram Rp555.250. Untuk harga emas 250 gram mencapai Rp138.425.000, dengan harga per gram Rp553.700, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp276.475.000 dengan harga per gram Rp552.950.

Harga emas Antam di Pulogadung lebih tinggi menjadi Rp592.000/gram dari sebelumnya Rp590.000/gram dengan buyback naik ke level Rp526.000/gram. Sementara, harga emas di Jakarta II juga meningkat menjadi Rp602.000/gram dengan buyback bertambah pada level Rp526.000 per gram.

Sementara seperti dilansir Reuter hari ini, harga emas dunia tergelincir tipis untuk mendekati level tertinggi dalam sesi sebelumnya. Emas menjadi pilihan investor terlihat dengan kenaikan permintaan di tengah ketidakpastian politik secara global dan pelemahan USD.

Harga emas di pasar turun tipis 0,1% ke level USD1.234,20 per ons pada pukul 00.51 GMT. Sedangkan emas berjangka AS naik sebesar 0,32% menjadi USD1.236,20 per ons. (SindoNews)